Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Gejala Hingga Cara Mengatasi Menopause Dini

Ada beberapa tanda atau gejala saat seseoang mengalami menopause dini. Beberapa di antaranya dapat mengakibatkan emosi terganggu.

19 Oktober 2023 | 08.36 WIB

Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi nyeri haid. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Seorang wanita dapat dikatakan mengalami menopause dini jika siklus menstruasi sudah berhenti sebelum usia 40 tahun. Ada beberapa tanda atau gejala saat seseoang mengalami menopause dini. Beberapa di antaranya dapat mengakibatkan emosi terganggu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dikutip dari Healthline, gejala menopause dini yaitu:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

- Pendarahan hebat
- Muncul bercak
- Periode menstruasi yang berlangsung lebih dari seminggu
- Jumlah waktu yang lebih lama di antara periode-periode menstruasi

Sementara itu, beberapa gejala umum yang dapat timbul akibat menopause yaitu:

- Perubahan suasana hati
- Perubahan perasaan atau hasrat seksual
- Vagina kering
- Kesulitan tidur
- Muncul semburan panas
- Keringat malam
- Hilangnya kontrol pada kandung kemih

Dilansir dari Cleveland Clinic, jika seseorang mengalami menopause pada usia di bawah 45 tahun, dokter akan melakukan beberapa tes dan mengajukan pertanyaan untuk mendiagnosis menopause dini. Cara yang dilakukan biasanya yaitu:

- Menanyakan keteraturan periode menstruasi.
- Membahas riwayat keluarga yang mengalami menopause pada usia dini.
- Pemeriksaan fisik.
- Tes darah untuk melihat kadar hormon.
- Mencari kondisi medis lain yang mungkin berkontribusi terhadap gejala yang sedang dialami.

Dokter juga akan memeriksa beberapa hormon untuk mengetahui kondisi yang dialami. Beberapa hormon yang diperiksa yaitu:

- Hormon anti-Müllerian (AMH)

Dokter akan melakukan tes PicoAMH Elisa menggunakan hormon AMH untuk membantu menentukan apakah ia mendekati menopause atau telah mencapai siklus menstruasi terakhir.

- Estrogen

Dokter akan memeriksa kadar estrogen atau yang juga disebut estradiol. Estrogen adalah salah satu jenis hormon seks wanita yang diproduksi oleh ovarium. Saat menopause, kadar estrogen ini akan menurun.

- Hormon perangsang folikel (FSH)

Jika kadar FSH selalu berada di atas 30 mili-internasional unit per mililiter (mIU/mL), dan belum menstruasi selama setahun, kemungkinan besar sudah memasuki masa menopause. 

- Hormon perangsang tiroid (TSH)

Dokter akan memeriksa kadar TSH untuk memastikan diagnosisnya. Jika memiliki tiroid yang kurang aktif (hipotiroidisme), maka akan menunjukan kadar TSH yang terlalu tinggi. Gejala penyakit ini mirip dengan gejala menopause.

Perawatan untuk menopause dini bisa bervariasi, tergantung pada penyebabnya. Untuk mengurangi risiko kesehatan terkait dengan menopause dini, dokter biasanya merekomendasikan terapi penggantian hormon (HRT), kecuali jika ada alasan medis tertentu yang membuatnya tidak aman (misalnya, jika memiliki kanker payudara).

HRT menggantikan hormon yang hilang dalam tubuh, membantu mengurangi gejala dan efek samping menopause, serta mengurangi risiko kondisi kesehatan akibat menopause dini. Biasanya, HRT diresepkan hingga usia 51 tahun, saat kebanyakan orang mencapai menopause.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus