Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Baru-baru ini, warganet kembali dihebohkan dengan penangkal virus corona. Tersebar luas di media sosial dan aplikasi percakapan, tak sedikit yang percaya bahwa kumur air garam dalam membunuh virus corona.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Berdasarkan keterangan pesan tersebut, dikatakan bahwa sebelum masuk ke paru-paru, virus corona akan tinggal di tenggorokan selama tiga hari. Berkumur dengan air garam pun diyakini dapat mematikan COVID-19. Benarkah demikian?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Melansir dari situs Metro.co.uk, dokter spesialis paru di Inggris, Keith Grimes, awalnya menjelaskan bahwa virus corona adalah jenis baru yang masuk ke tubuh lewat hidung, mulut, dan mata.
“Proses untuk menjadi infeksi akan terjadi selama lima hari sehingga sulit dibayangkan jika harus tinggal sementara di tenggorokan,” jelanya.
Menambahkan pernyataan Grimes, profesor biologi di Universitas Hope Liverpool, Perpetua Emeagi, mengatakan virus corona tidak akan hidup di tenggorokan namun akan langsung mempengaruhi seluruh saluran pernapasan.
“Virus ini menargetkan satu tujuan, yaitu paru-paru. Jadi, sia-sia jika berkumur dengan air garam,” katanya.
Sementara itu, penasihat medis di Prescription Doctor, Aragona Giuseppe, mengkhawatirkan masyarakat percaya dan berkumur air garam daripada petunjuk dari pemerintah dan ahli.
“Jika belum ada kebenarannya, saya harap masyarakat lebih bijak dengan menghiraukannya dan mulai melakukan apa yang sudah digalakkan pemerintah maupun tim medis untuk cuci tangan,” katanya, seperti dilansir dari situs NY Times.
Adapun, menurut Giuseppe berkumur air garam terbukti ampuh menghilangkan rasa nyeri dan sakit di tenggorokan sehingga akan sangat tepat digunakan bagi mereka yang mengalami masalah tenggorokan selama berdiam di rumah kala wabah virus corona.
“Ini adalah solusi hipertonik yang menarik bakteri dari sel-sel tenggorokan. Jika tenggorokan nyeri, berkumurlah,” ujarnya.