Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Ini Gejala HIV yang Dialami Wanita

Secara umum gejala yang dirasakan pria dan wanita yang terinfeksi HIV tidak jauh berbeda, namun terdapat beberapa gejala yang hanya dirasakan wanita.

30 Oktober 2021 | 17.21 WIB

Seorang waria menunjukkan selebaran bertuliskan 'NO AIDS!' saat sosialisasi AIDS pada pengguna jalan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia di Jl. Tugu Malang, Jawa Timur, 1 Desember 2015. Dinas kesehatan Kota Malang mencatat dari tahun 2014 hingga 2015 terdapat sebanyak 3.800 orang terjangkit virus HIV/AIDS dan 45 diantaranya meninggal dunia. TEMPO/Aris Novia Hidayat
Perbesar
Seorang waria menunjukkan selebaran bertuliskan 'NO AIDS!' saat sosialisasi AIDS pada pengguna jalan dalam rangka memperingati Hari AIDS Sedunia di Jl. Tugu Malang, Jawa Timur, 1 Desember 2015. Dinas kesehatan Kota Malang mencatat dari tahun 2014 hingga 2015 terdapat sebanyak 3.800 orang terjangkit virus HIV/AIDS dan 45 diantaranya meninggal dunia. TEMPO/Aris Novia Hidayat

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jika melihat data dari CDC, Pusat Pencegahan dan Kontrol Penyakit milik Amerika Serikat, mayoritas yang terinfeksi HIV adalah laki-laki. Pasalnya gejala yang dirasakan cukup umum, sedangkan pada wanita gejala yang dirasakan lebih berbeda. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Perbedaan paling mencolok gejala HIV pada wanita dengan pria adalah perubahan siklus menstruasi dan Pelvic inflammatory disease (PID) atau penyakit radang panggul.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Wanita yang terinfeksi HIV siklus menstruasinya akan berubah menjadi lebih ringan atau berat daripada biasanya. Bahkan mereka bisa tidak mengalami menstruasi sama sekali. Selain perubahan pada siklusnya, gejala pra menstruasi bisa menjadi lebih parah. 

Penyakit radang panggul atau pelvis biasanya terjadi karena bakteri seperti yang menyebabkan infeksi menular seksual (IMS). PID biasanya terjadi infeksi pada perut bagian bawah dan termasuk saluran tuba, indung telur, leher rahim, dan rahim.

Pada penderita HIV, disebutkan dalam healthline.com yang telah diulas oleh Deborah Weatherspoon, perawat praktik tingkat lanjut dan seorang pengajar keperawatan, mengatakan pada penderita HIV penyakit ini lebih sulit diobati. Selain itu gejalanya dapat bertahan lebih lama dan lebih sering dirasakan. 

Infeksi secara umum juga terjadi pada laki-laki. Namun pada wanita infeksi yang mudah dikenali sebagai gejala terinfeksi HIV di antaranya pneumonia, tuberkulosis, dan kandidiasis oral atau vagina. Infeksi ini juga dapat menyerang orang tidak dengan HIV, namun orang dengan HIV lebih rentan. 

Gejala umum lain yang dirasakan oleh wanita yang terinfeksi HIV seperti flu ringan seperti, demam, sakit kepala, kekurangan energi ,pembengkakan kelenjar getah bening, ruam pada kulit. Ruam ini banyak terjadi pada kulit mulut , alat kelamin, dan anus. 

Jika HIV sudah berada pada tingkat paling akut, gejala yang dirasakan wanita makin parah hingga terjadi Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS). Risiko kanker tertentu menjadi meningkat atau disebut juga AIDS-defining cancers seperti kaposi sarcoma, non-Hodgkin's lymphoma, dan kanker serviks. 

TATA FERLIANA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus