Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Ini Perbedaan Demam Berdarah dengan Demam Biasa

Gejala awal demam berdarah mirip dengan demam biasa, namun ada beberapa hal yang membedakannya.

22 Juni 2022 | 08.55 WIB

Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas
Perbesar
Pasien Demam Berdarah Dengue (DBD) menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Abdul Azis Syah Peureulak, Kabupaten Aceh Timur, Aceh, Rabu, 11 Maret 2020. Kementerian Kesehatan mencatat jumlah kasus DBD di Indonesia telah menelan 100 korban meninggal dari total 16.099 kasus dalam periode Januari sampai dengan awal Maret 2020. ANTARA/Syifa Yulinnas

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Demam berdarah dengue disingkat DBD merupakan salah satu penyakit yang banyak terjadi di Indonesia. Jika tidak ditangani dengan tepat, demam berdarah dapat menyebabkan kematian.

Gejala awal demam berdarah mirip dengan gejala demam biasa. Agar mendapat penanganan yang tepat, perbedaan keduanya penting untuk diketahui.

Dilansir dari Times of India, demam biasa ditularkan melalui tetesan aerosol di udara dari orang yang terinfeksi atau dengan menyentuh permukaan yang terkontaminasi. Sementara demam berdarah disebabkan oleh gigitan nyamuk, terutama Aedes Aegypti.

Demam biasa umumnya berlangsung selama 3-5 hari, sedangkan demam berdarah dapat berlangsung selama 2-7 hari atau bahkan lebih jika tidak diobati tepat waktu.

Demam biasa dapat ditularkan dari satu orang ke orang lain. Di sisi lain, demam berdarah tidak dapat ditularkan melalui udara ataupun sentuhan.

Saat seseorang mengalami demam biasa, gejalanya tidak separah demam yang disebabkan oleh infeksi dengue. Gejala lain yang mungkin menyertai demam biasa antara lain pilek, sakit tenggorokan, nyeri tubuh ringan, dan kelemahan.

Penderita demam berdarah mungkin mengalami demam tinggi, sakit tubuh yang parah, nyeri sendi, serta ruam dalam waktu 24-48 jam setelah demam.

Cara lain untuk membedakan demam biasa dengan demam berdarah adalah melakukan tes hitung darah lengkap dan tes antigen NS1 dengue. Menurut para ahli, sekitar 80-90 persen penderita demam berdarah akan mengalami penurunan trombosit hingga kurang dari 100.000, sementara 10-20 persen penderita lain dapat mengalami penurunan trombosit hingga di bawah 20.000.

Penderita demam biasa tidak akan mengalami komplikasi semacam itu. Akan tetapi, perlu diperhatikan bahwa jumlah trombosit yang rendah juga dapat menandakan penyakit lain.

Upaya pengembangan vaksin demam berdarah masih terus berlangsung hingga saat ini.

Oleh karena itu, cara terbaik mencegah datangnya penyakit demam berdarah ini adalah dengan menghindari gigitan nyamuk. Selain menjaga kebersihan, sebaiknya hindari genangan air, kenakan pakaian panjang, dan gunakan obat nyamuk jika diperlukan.

SITI NUR RAHMAWATI
Baca: Gejala Demam Berdarah Beserta Pertolongan Pertama Hadapi DBD

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus