Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Jangan Anggap Remeh, Berikut Gejala Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Penyakit Jantung Bawaan (PJB) sangat berbahaya untuk bayi yang baru lahir.

24 September 2022 | 12.58 WIB

Konstantin Ilinykh, seorang ahli anestesi dan resusitasi dengan anggota tim medis menyiapkan operasi untuk bayi yang baru berusia 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin
Perbesar
Konstantin Ilinykh, seorang ahli anestesi dan resusitasi dengan anggota tim medis menyiapkan operasi untuk bayi yang baru berusia 20 hari dengan penyakit jantung bawaan di Federal Pusat Bedah Kardiovaskular di Siberia Krasnoyarsk, Rusia, 28 September 2016. REUTERS/Ilya Naymushin

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Jantung adalah organ vital yang memiliki peranan penting dalam kehidupan sehari-hari tiap umat manusia, maka penyakit jantung bawaan mesti dikenali sejak dini alias begitu lahir.

Dilansir dari idai.co.id, struktur dan fungsi jantung yang normal sangat dibutuhkan untuk mempertahankan peredaran darah yang stabil agar kebutuhan oksigen pada tubuh tercukupi.  

Penyakit jantung bawaan atau yang dikenal dengan PJB adalah kondisi cacat lahir yang dapat menimbulkan kematian pada bayi. Penyakit ini sering disebut dengan jantung bocor. Menurut yankes.kemkes.go.id, Setiap tahunnya jumlah bayi yang menderita PJB meningkat sebesar 5% jumlah ini setara dengan kapasitas penuh Stadion Gelora Bung Karno.

Menurut Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah dr. Oktavia Lilysari, SpJP(K), FIHA penyakit jantung bawaan ada bayi yang baru lahir dapat dikenali melalui berbagai gejala seperti bayi sulit menyusu, napas berhembus dengan cepat, biru dan berkeringat dingin.

Lalu ada saat anak mencapai usia satu bulan keatas, gejalanya mulai beraneka ragam seperti sering tersedak maupun terputus saat menyusu, terjadi gangguan pada proses tumbuh kembang, berat badan susah naik, dan terjadi infeksi saluran pernapasan.

Penyakit ini tidak hanya menyerang bayi, namun juga pada remaja dengan gejala mudah lelah, sesak napas, sering terbangun karena sesak, pingsan, perut dan kaki bengkak, serta sakit pada bagian dada.

Bahayanya penyakit ini membuat Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) membentuk program guna menyerukan mengenai pentingnya deteksi dini penyakit jantung bawaan pada bayi untuk mencegah risiko kematian saat melahirkan.

Mengutip dari New England Journal of Medicine, mengubah gaya hidup dapat mengatasi penyakit jantung yang berkaitan dengan genetik.

Menurut studi ini ada empat faktor yang dapat menurunkan resiko penyakit jantung termasuk penyakit jantung bawaan, seperti tidak merokok, beraktivitas fisik, makan makanan sehat dan menjaga indeks masa tubuh kurang dari 30. Cara tersebut juga dapat dilakukan oleh ibu hamil. Penting untuk menjaga kandungan agar tetap sehat, dan memastikan janin berkembang sesuai rencana.  

MELINDA KUSUMA NINGRUM
Baca : Sebab Kematian Akibat Penyakit Jantung Bawaan Masih Tinggi

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus