Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Jangan Menularkan Penyakit setelah Lebaran, Ini yang Perlu Dilakukan

Setelah Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Jangan sampai menularkan penyakit.

15 April 2024 | 13.13 WIB

Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi batuk pilek. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan masyarakat dr. Ngabila Salama menyebut lima hal yang tidak boleh dipaksakan ketika beraktivitas di luar rumah setelah libur Lebaran.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

“Mohon pastikan Anda tidak terkena penyakit menular yang membahayakan diri sendiri atau orang sekitar,” katanya, Senin, 15 April 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menuturkan usai perayaan Lebaran, orang telah banyak berinteraksi dengan yang lain dan kemungkinan lupa menerapkan pola hidup sehat. Misalnya rajin mencuci tangan, menjaga jarak, atau makan makanan yang sesuai takaran gizi seimbang. 

Saat beraktivitas rutin kembali seperti di kantor, ia meminta masyarakat memastikan kondisi tidak terkena penyakit menular yang membahayakan orang sekitar. Contohnya batuk pilek, flu Singapura, campak, diare, hepatitis, atau demam berdarah.

“Pastikan segera berobat ke dokter atau puskesmas terdekat untuk diobati. Kalaupun masuk kerja dalam keadaan sakit, mohon terapkan pola hidup bersih 3M, memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak agar tidak terjadi penularan,” saran Ngabila.

Selain penyakit menular, masyarakat diminta untuk tidak berativitas bila sedang mengalami sejumlah keluhan seperti pusing, mual, muntah dan lemas. Menurutnya, bekerja pada kondisi tersebut justru tidak akan membuat semakin produktif. 

Tingkatkan kualitas tidur
Kepala Seksi Pelayanan Medik RSUD Tamansari itu mengatakan dibandingkan bekerja, Anda dapat memilih meningkatkan kualitas tidur nyenyak yang jadi kunci penting dalam menjaga kesehatan fisik, mental, dan emosional karena kurang tidur membuat sulit konsentrasi, pikun, kehilangan motivasi, temperamen, dan mengantuk sepanjang hari. 

Dalam jangka panjang, kurang tidur bisa memicu penyakit kronis seperti diabetes, gangguan jantung, tekanan darah tinggi, obesitas, depresi, dan penurunan imunitas, termasuk gangguan stres dan suasana hati yang buruk, sehingga mengganggu interaksi yang terjalin dengan orang-orang sekitar dan menurunkan produktivitas.

Menurutnya, dengan menjaga kesehatan tubuh diri sendiri, setiap orang tidak hanya bisa bekerja lebih produktif namun juga lebih maksimal menjaga anggota keluarga apabila ada yang sakit setelah mudik. Ia meminta setiap pihak untuk tidak abai pada gejala apapun yang dirasakan. Pastikan setiap ketidakhadiran dalam kegiatan telah disetujui oleh pihak berwenang seperti dokter dan didukung bukti yang valid.

“Prinsipnya lebih cepat penyakit atau keluhan dideteksi, lebih cepat berobat, akan cepat sembuh, dan tidak menyebabkan kematian, produktivitas kerja terus terjaga,” tegasnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus