Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Jelang DWP 2017, Musik EDM Semakin Ramai

Musik EDM semakin dicintai anak muda Indonesia. Musik EDM akan memanjakan telinga mereka di DWP 2017 pada 15-16 Desember 2017.

14 Desember 2017 | 18.55 WIB

Panggung DWP 2016 menggunakan dekor burung garuda. instagram.com
Perbesar
Panggung DWP 2016 menggunakan dekor burung garuda. instagram.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

TEMPO.CO, Jakarta - Djakarta Warehouse Project (DWP) hadir kembali tahun ini. Para pecinta genre Electronic Dance Music alis EDM tentunya sudah tidak sabar memanjakan telinganya di acara yang berlangsung pada 15-16 Desember 2017 di JIEXPO Kemayoran, Jakarta. Salah satu orang yang sangat menunggu acara ini adalah penyanyi Millane Fernandez. "Caaaannnn‘t wait!!!! Who‘s coming with me? #dwp #jakarta #2017," tulisnya di media sosial Instagram 13 Desember 2017.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Generasi milenial memang sedang candu dengan musik EDM ini hal itu terlihat dari semakin bergairahnya klub malam akhir-akhir ini menurut Disc jockey Fahria Yasmin Baladraf, atau dikenal dengan sebutan nama DJ Yasmin. Ditandai dengan terus bertumbuhnya klub-klub malam di Jakarta dan jumlah pengunjung yang kian ramai. Perempuan 30 tahun ini menyebutkan ada dua hal yang membangkitkan euforia hiburan malam: para pengunjung muda dan genre musik electronic dance music alias EDM. Baca: Sandiaga Uno Pakai Lipbalm, Apakah Sakit Ini?

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

slot-iklan-300x600

Direktur Pemasaran All In Entertainment, Dhani Rahmana, yang membawahkan beberapa tempat hiburan malam di Bali dan Jakarta, membenarkan kuatnya pengaruh musik EDM dalam meramaikan kembali bisnis hiburan malam. Salah satunya dapat dilihat dari makin berkembangnya bisnis klub malam Fable milik All In Entertainment yang tengah populer di Ibu Kota. Fable merupakan salah satu klub malam yang mempopulerkan musik EDM di Indonesia.

Dhani mengatakan popularitas EDM tak lepas dari peran anak-anak muda yang sangat cepat menangkap dan menciptakan tren baru. Saat Fable didirikan, menurut Dhani, sempat ada pertentangan. Satu kelompok, ujar dia, khawatir konsep musik EDM tak bakal disukai oleh pecandu hiburan malam. Namun Dhani dan timnya berpegang pada karakter generasi milenial- berusia di bawah 35 tahun- yang sangat cepat menangkap tren baru. Baca: Pakai Lipbalm ala Sandiaga Uno, Sebaiknya Minum Dulu

Keteguhan Dhani terbukti. Baru sebentar menapakkan kaki di industri hiburan malam, keberadaan Fable sudah menjadi buah bibir di kalangan pemburu hiburan malam. Dia mengatakan, dalam tiga bulan pertama di awal pendiriannya pada 2012, pertumbuhan kenaikan pengunjung mencapai 200 persen. "Saat itu rata-rata pengunjung dapat mencapai seribu orang per hari," kata Dhani pada pertengahan November 2017. Padahal awalnya mereka hanya mematok 300 pengunjung per hari.

Dini Pramita

Dini Pramita saat ini adalah reporter investigasi. Fokus pada isu sosial, kemanusiaan, dan lingkungan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus