Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Kekurangan Yodium dapat Menyebabkan Gangguan Kesuburan, Benarkah?

Ketika seseorang mengonsumsi 50 g/hari atau lebih kecul, artinya kekurangan yodium, risiko infertilitas meningkat sekitar 14 persen.

26 November 2022 | 17.23 WIB

Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi test pack atau tes kehamilan (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Kekurangan yodium bisa menimbulkan efek lanjutan, karena yodium sangat penting dalam menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Kandungan zat ini mengatur berbagai fungsi tubuh dan mengurangi kemungkinan banyak penyakit kesehatan. Yodium adalah mikronutrien esensial yang diperlukan untuk fungsi reproduksi normal dan pentingnya fungsi tiroid sudah mapan. 

Memicu Hipotiroidisme

Kekurangan yodium dapat menyebabkan hipotiroidisme dan kemudian infertilitas atau gangguan kesuburan. Mengapa bisa begitu? Simak ulasan dilansir dari Times of India.

Kebutuhan yodium harian pada orang dewasa normal dalam kelompok usia reproduksi adalah sekitar 150mcg/hari. Menurut WHO, kebutuhan yodium lebih tinggi pada kehamilan dan menyusui. Namun, ketika seseorang mengonsumsi 50 µg/hari atau kurang, risiko infertilitas meningkat sekitar 14 persen. Penelitian baru menunjukkan bahwa yodium juga diserap oleh ovarium dan endometrium.

Baca juga : Ketahui 4 Risiko Melakukan Sauna

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

“Namun, kelainan asupan yodium mungkin juga memiliki efek lain. Secara khusus, yodium banyak diserap oleh ovarium dan endometrium. Kekurangan yodium dikaitkan dengan penurunan kesuburan. Penggunaan media kontras konsentrasi yodium tinggi baru-baru ini terbukti meningkatkan tingkat konsepsi pada pasangan dengan infertilitas yang tidak dapat dijelaskan,” kata Dr. Chitra Ramamurthy, Konsultan Fertilitas Senior dari Apollo Fertility

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yodium sangat penting untuk sintesis dan pelepasan hormon tiroid normal dan dengan demikian secara tidak langsung meningkatkan ovulasi. TSH normal mendorong pertumbuhan folikel pada oosit. TSH bekerja pada reseptor FSH karena kesamaan struktural dan meningkatkan yodium pertumbuhan folikel pra antral yang diinduksi FSH memiliki tindakan langsung pada ovarium.

“Kekurangan yodium meningkatkan kemungkinan infertilitas dan keguguran berulang dengan produksi hormon tiroid yang kurang. Pada Pria, kadar yodium yang lebih tinggi dapat menyebabkan disfungsi ereksi (70%), kelainan spermatogenik, masalah motilitas sperma, dan jumlah sperma yang rendah.” Tambah Dr. Chitra.

Hormon tiroid mengontrol ovulasi, metabolisme, dan manajemen berat badan sebelum pembuahan, yang semuanya penting untuk meningkatkan kemungkinan kehamilan alami. Terlepas dari kadar hormon tiroid, yodium dapat berdampak pada kualitas sperma pria. 

Oleh karena itu, mengatur konsumsi yodium yang baik dalam diet sangat penting untuk kehamilan yang sehat. Begitu pula jangan sampai kekurangan yodium.

HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Polusi Udara Bisa Menaikkan Gangguan Kesuburan Pria, Mengapa?

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus