Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Rambut rontok dalam jumlah sedikit setiap hari adalah hal yang wajar dan dianggap normal. Tapi, jika Anda mengalami kerontokan dalam jumlah banyak, Anda pasti khawatir dan perlu waspada.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Medical News Today, ada beberapa faktor yang menyebabkan rambut rontok. Berikut penyebab rambut rontok:
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
1. Alopecia androgenetik
Mengutip Mayo Clinic, androgenetic alopecia merupakan istilah lain dari pola kebotakan pria dan wanita. Ini penyebab rambut rontok yang sangat umum terjadi.
Pola kebotakan pria dan wanita adalah genetik. Laki-laki cenderung kehilangan rambut di bagian pelipis dan mahkota kepala. Pada wanita, rambut di kepala biasanya menipis dan garis rambut yang surut (frontal fibrosing alopecia).
Alopecia androgenetik terjadi seiring bertambahnya usia, termasuk setelah masa pubertas. Banyak wanita mengalami alopecia androgenetik setelah melewati masa menopause. Itu berarti hormon ada hubungannya dengan alopecia androgenetik.
2. Kehamilan
Beberapa wanita mengalami kerontokan rambut setelah mereka melahirkan. Itu disebabkan oleh penurunan kadar estrogen. Jenis kerontokan rambut seperti ini hanya sementara, biasanya sembuh dalam waktu satu tahun.
3. Pengeluaran telogen
Telogen effluvium adalah kondisi rambut berada pada fase telogen (penumpahan alami) dari siklus pertumbuhan. Hal ini menyebabkan lebih banyak rambut yang rontok, bahkan bisa sampai beberapa genggam. Namun, kondisi ini hanya sementara dan bisa sembuh seiring berjalannya waktu.
Mengutip Medical News Today, ada beberapa penyebab Telogen effluvium, yakni stres berat, pembedahan, persalinan, penurunan berat badan yang cepat, masalah tiroid dan obat-obatan tertentu.
4. Anagen effluvium
Anagen effluvium menyebabkan sejumlah besar rambut rontok dengan cepat selama fase anagen (pertumbuhan) dari siklus rambut. Kondisi ini membuat rambut rontok di bagian kepala dan bagian tubuh lainnya, termasuk alis dan bulu mata. Penyebabnya yakni, kemoterapi, radiasi, infeksi jamur dan penyakit autoimun
5. Alopecia areata
Alopecia areata adalah kondisi autoimun yang menyebabkan rambut rontok secara tiba-tiba. Sistem kekebalan menyerang folikel rambut dan bagian tubuh lainnya. Rambut di bagian kulit kepala, serta alis dan bulu mata, rontok dalam potongan-potongan kecil.
6. Alopecia traksi
Alopecia traksi adalah kerontokan karena menarik atau mengikat rambut secara ketat sehingga menyebabkan patah dan lepas. Jika traksi alopecia berlanjut, seseorang dapat mengembangkan bintik-bintik botak dan penipisan rambut.
Berikutnya: Adapun gaya rambut yang terkait dengan...
Adapun gaya rambut yang terkait dengan kondisi ini meliputi: roti ketat atau kuncir kuda, kepang, cornrows dan ekstensi.
7. Obat-obatan
Mengutip Mayo Clinic, obat-obatan tertentu bisa menjadi efek samping yang menyebabkan rambut rontok. Misalnya, obat yang digunakan untuk kanker, arthritis, depresi, masalah jantung, asam urat dan tekanan darah tinggi.
Jika Anda berpikir kerontokan rambut disebabkan oleh obat yang diminum, Anda harus menemui dokter untuk konsultasi. Dokter mungkin bisa mengurangi dosis atau mengganti obat tersebut ke obat lain.
8. Kurap
Kurap adalah infeksi jamur yang dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kurap di kulit kepala atau tinea capitis, menyebabkan kebotakan sementara di kepala. Adapun gejalanya meliputi:
- Bintik kecil yang membesar, menyebabkan kulit bersisik dan botak
- Rambut rapuh dan mudah patah
- Gatal, bercak merah pada kulit di daerah yang terkena
- Keluar lepuh di kulit kepala
9. Pil KB
Beberapa wanita mengalami kerontokan rambut saat menggunakan pil KB. Sementara wanita lainnya mungkin mengalami kerontokan rambut beberapa minggu atau bulan setelah mereka berhenti meminumnya.
Jika Anda menggunakan pil KB, pilihlah pil KB yang memiliki indeks androgen rendah, seperti Desogen, Ortho-Cept dan Orto-Siklus. Ini dapat membantu menurunkan risiko kerontokan rambut.
Ada juga obat pengendalian kelahiran lainnya yang mempengaruhi hormon, seperti implan dan patch kulit, ini bisa sebabkan kerontokan rambut. Untuk itu, American Hair Loss Association merekomendasikan orang yang memiliki peningkatan risiko kerontokan rambut genetik untuk memilih jenis pengendalian kelahiran yang non-hormonal.
10. Kekurangan nutrisi
Kekurangan nutrisi juga bisa menyebabkan rambut rontok. Diet ekstrim terlalu rendah protein dan vitamin, seperti zat besi, bisa membuat kerontokan rambut yang berlebihan.
KAKAK INDRA PURNAMA
Baca: Ketombe dan Rambut Rontok Berbeda tapi Terkait: Kenali dan 4 Cara Atasi