Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anencephaly merupakan kondisi bayi cacat lahir yang membuat otak dan tulang tengkorak tidak terbentuk secara sempurna ketika bayi dalam kandungan.
Akibatnya, otak bayi, terutama korteks serebral, kurang berkembang. Korteks serebral adalah bagian otak yang terutama bertanggung jawab untuk berpikir, bergerak, dan indera, termasuk sentuhan, penglihatan, dan pendengaran.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Anencephaly dianggap sebagai cacat tabung saraf. Tabung saraf adalah batang sempit yang biasanya menutup selama perkembangan janin dan membentuk otak dan sumsum tulang belakang, ini biasanya terjadi pada minggu keempat kehamilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Mengutip Centers for Disease Control (CDC) kondisi ini mempengaruhi sekitar tiga kehamilan per 10.000 di Amerika Serikat setiap tahunnya.
Pada sekitar 75 persen kasus, bayi terlahir dalam keadaan meninggal. Bayi lain yang lahir dengan anencephaly umumnya hanya bertahan hidup dalam hitungan jam atau hari. Dalam banyak kasus, kehamilan yang melibatkan cacat tabung saraf berakhir dengan keguguran.
Penyebab anencephaly umumnya tidak diketahui. Untuk beberapa bayi, para ahli menduga penyebabnya dapat terkait dengan perubahan gen atau kromosom. Dalam kebanyakan kasus, orang tua dari bayi tidak memiliki riwayat anencephaly.
Paparan racun lingkungan tertentu, obat-obatan, bahkan makanan atau minuman terhadap ibu mungkin berperan. Namun, para peneliti belum memverifikasi faktor-faktor risiko potensial ini untuk memberikan pedoman atau peringatan.
Mengutip Cleveland Clinic, sejumlah ahli menyebut beberapa obat resep tertentu, termasuk yang digunakan untuk mengobati diabetes yang dapat meningkatkan risiko anencephaly.
Salah satu faktor risiko penting yang berhubungan dengan anencephaly adalah asupan asam folat yang tidak memadai. Kurangnya nutrisi penting ini dapat meningkatkan risiko memiliki bayi cacat lahir, antara lain dengan cacat tabung saraf. Selain itu, CDC juga merekomendasikan asupan harian 400 mikrogram asam folat pada wanita hamil untuk meminimalkan risiko ini.
HATTA MUARABAGJA
Baca juga : Waspada, Diabetes Saat Hamil Bisa Akibatkan Cacat pada Bayi
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.