Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Kesalahan Orang Tua saat Ajak Anak Liburan ke Gunung dan Pantai

Salah satu kesalahan yang dilakukan orang tua saat mengajak anak liburan adalah mengenakan sarung tangan saat bermain ski di salju. Kenapa?

20 Juni 2019 | 22.31 WIB

Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi anak liburan (pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Salah satu aktivitas yang dilakukan orang tua saat libur sekolah ialah membawa anak-anak pergi ke gunung atau pantai. Tapi tahukah Anda bahwa ada beberapa kesalahan fatal yang sering dilakukan oleh orang tua saat liburan ke dua lokasi itu? 

Baca juga: Liburan Sekolah Bermain di Luar Rumah, Intip Manfaatnya bagi Anak

Di acara Pentingnya Bermain di Luar Ruangan, dokter spesialis dan konsultan tumbuh kembang anak, Catherine M. Sambo, mengungkap beberapa kesalahan itu. Bagi mereka yang senang berlibur ke luar negeri dan tidak lupa mengunjungi gunung bersalju, hal pertama yang akan dipersiapkan untuk anak adalah sarung tangan. Ini memastikan bahwa anak-anak mereka terlindungi dari dinginnya salju.

Tapi menurut Catherine, hal tersebut salah. Anak, khususnya balita, justru sebaiknya dibiarkan tidak mengenakan sarung tangan untuk mengasah sensor motoriknya. Ketika mengenakan sarung tangan, anak jadi tidak mampu untuk merasakan kekuatan genggaman tangan yang sesungguhnya.

“Balita tentu akan lebih banyak menggantungkan diri pada orang maupun benda di sekitarnya. Misalnya saat menggandeng atau memegang bak ski. Dengan dibatasi sarung tangan, kemampuan menggenggam menjadi terganggu. Jadi sangat tidak disarankan untuk menggunakan sarung tangan saat liburan di tempat bersalju,” katanya di Jakarta pada Kamis, 20 Juni 2019.

Lalu, apa kesalahan umum yang dilakukan saat berada di pantai? Catherine mengatakan bahwa orang tua sering melepas anak mereka untuk bermain, namun tanpa pengawasan. Meski ban atau pelampung tetap digunakan, serta memilih area yang tidak dalam, menurutnya anak masih tetap perlu pengawasan.

Alasannya, balita sangat aktif. Mereka juga belum paham mengenai keselamatan diri. Jadi saat bermain, anak sangat mungkin melakukan gerakan-gerakan yang membuatnya tenggelam. Apabila orang tua tidak memperhatikan, ini bisa berakibat fatal karena dapat merenggut nyawa.

Baca juga: Penyakit Mengancam Anak Saat Libur Sekolah, Begini Cara Agar Tetap Sehat

“Memiliki anak adalah anugerah dan titipan Tuhan. Jadi sebagai orangtua jangan asyik sendiri. Jangan lupa selalu awasi anak, tak terkecuali saat bermain di pantai,” katanya.

SARAH ERVINA DARA SIYAHAILATUA

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus