Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
DI sebuah bangsal Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, siang itu Sariti lebih banyak menghabiskan waktunya dengan termenung. Didekapnya sang bayi yang tergolek lemas di atas pangkuannya. Sesekali ia mengelus kepala Sarobi Hartono, anaknya yang ia lahirkan 15 bulan silam itu. Kepalanya kian besar dari hari ke hari, hingga menyerupai balon penuh udara.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo