Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Kalimat kecil-kecil jadi pengantin ini benar-benar dialami dua "anak ingusan" asal Cina bernama Jie dan Wen. Jie berumur 13 tahun, lebih muda 3 tahun dari suaminya.
Hebatnya lagi, mereka menikah hanya tiga hari setelah bertemu di sebuah acara tahun baru Cina pada 2014, dan mereka tinggal di Provinsi Yunan. Tak lama setelah menikah, Jie hamil pada usia di mana anak-anak lain masih sekolah, senang bermain, dan berkumpul dengan teman-temannya.
Sebenarnya ada aturan legal usia mereka yang boleh menikah di negeri Tirai Bambu itu, yakni 20 tahun untuk perempuan dan 22 tahun untuk laki-laki. Pada zaman dulu, di era feodalisme, anak-anak di negeri itu memang kerap dinikahkan di usia dini, terutama perempuan. Namun pernikahan dua bocah di bawah umur bukanlah hal biasa di sana.
Alasan pernikahan juga kompleks, mulai masalah tekanan ekonomi sampai menaikkan kelas sosial. Fotografer Muyi Xiao mengabadikan beberapa pasangan belia di Cina, dan Jie adalah yang termuda.
"Setiap gadis yang saya temui di sini menikah sebelum berusia 18 tahun, beberapa di antaranya bahkan masih sangat muda. Sepertinya pernikahan dini di sana sesuatu yang biasa, menurun mulai dari para guru, orang tua, sampai anak-anak mereka," ujar Xiao.
Menurut dia, pernikahan dini di sana bukan karena paksaan orang tua tapi kemauan anak-anak itu sendiri. "Mereka mengaku bahagia karena saling jatuh cinta," tuturmya.
Februari lalu, foto pernikahan dua remaja yang masih berusia 16 tahun tersebut menyebar luas di media sosial dan mendapat banyak tanggapan. Kepada media lokal, pasangan muda itu mengaku mereka mendapat dukungan dari orang tua yang juga membiayai pesta pernikahan itu.
CNN l PIPIT
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini