Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Kulineran di Keuken Van Elsje Bandung, Serasa Makan di Rumah Kakek dan Nenek

Restoran keluarga di Kota Bandung ini menawarkan suasana tempo dulu yang kental dengan rumah kakek dan nenek.

11 April 2021 | 12.29 WIB

Restoran Keuken van Elsje di Jalan Buton no 11, Bandung (ANTARA/Ida Nurcahyani)
Perbesar
Restoran Keuken van Elsje di Jalan Buton no 11, Bandung (ANTARA/Ida Nurcahyani)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Waktu masih kecil, berlibur ke rumah kakek dan nenek selalu menjadi hal yang dirindukan. Kehangatan dan masakan dari mereka selalu bisa membuat betah berlama-lama. Nah, sensasi itu yang ditawarkan oleh sebuah restoran di Kota Bandung.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Namanya restoran keluarga Keuken Van Elsje di Jalan Buton Nomor 11.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Keuken Van Elsje adalah bahasa Belanda untuk dapur Oma Elsje. Elsje adalah oma alias nenek dari Kevin Christian, master mind di balik hidangan-hidangan nikmat restoran itu, yang semuanya terinspirasi dari masakan sang nenek.

Memasuki halaman Keuken Van Elsje, pengunjung akan langsung disambut suasana homey. Rasanya seperti pulang ke rumah omma dan oppa sendiri.

Arsitektur Belanda tempo dulu sangat terasa. Teras batu dengan kursi-kursi taman dan ruang tamu berjendela besar terbuka lebar menghamparkan nuansa asri dan sejuknya udara Bandung.

Di dalam ruang tamu, ada mini coffee bar dan meja kasir yang dulunya merupakan box bayi yang pernah digunakan oleh keluarga tersebut. "Rumah ini sudah ada dari abad ke-18. Furniture-nya masih sama semua. Paling tua adalah lampu kandelar di ruang tamu itu pas rumah dibeli di abad ke-18 langsung beli lampu itu," kata Kevin.

Kevin, sang penerus generasi keempat hanya mengubah bagian dalam rumah yang dulunya pernah dijadikan taman indoor kini dijadikan ruang makan. "Kalau rumah-rumah orang Belanda zaman dulu kan di dalamnya ada taman, nah ini saya tutup atapnya dijadikan tempat makan indoor," ujarnya.

Pernak-pernik lama milik empunya rumah terpajang manis di sana-sini mulai dari mesin jahit milik Oma Elsje, koleksi-koleksi buku berbahasa Belanda milik keluarga sampai mainan-mainan anak yang disusun dalam lemari kaca menjadi daya tarik tersendiri saat berada di restoran tersebut.

Suasana itu sangat serasi dengan rasa masakan oma Elsje. Salah satu yang menjadi menu favorit di Keuken van Elsje yang menghadirkan rasa otentik dari tahun 1920-an adalah Aligot.
Aligot Oma Elsje merupakan translasi dari masakan fusion Prancis dan Belanda yang bahan utamanya adalah kentang tumbuk dan empat jenis keju yang dicampur menjadi adonan lembut nan legit.

Aligot, yang mulanya adalah sajian musim dingin di keluarga Omma Elsje, disajikan hangat-hangat dengan wangi keju yang menyerbak. Di tahun pertama restoran buka, 8.724 porsi Aligot Keuken van Elsje laris terjual.

"Untuk Mami, rasa adalah yang utama. Jadi dia selalu berupaya menghadirkan bahan-bahan yang premium. Selain itu Mami sangat detil dan teliti. Bahkan cara memotong pun sangat detil," kata Esther.

Menu lain yang paling mewakili identitas Keuken van Elsje adalah Elsje Rissole yang seluruh bagiannya dibuat homemade. Saus mayonnaise dari risoles itu melintasi waktu dari resep yang dipertahankan sejak tahun 1920, dengan cita rasa gurih, asin, asam dengan sedikit cita rasa manis dan pedas yang pas.

"Saya membuat Elsje Rissole berdasarkan ingatan akan rasa rissole buatan Oma dulu," kata Kevin.

Selain kedua menu tersebut, Keuken Van Elsje menyediakan menu lain yang otentik, seperti Rawon Oma Elsje, Fettuccine Met Romige, Bitterbalen, Patatje Oorlog, Kibbelings, Elsje Coffee, Elsje Chocolate dan masih banyak lagi. Jangan lupa mampir jika Anda sedang ke Kota Bandung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus