Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Laringitis kondisi peradangan di laring atau bagian dari saluran pernapasan tempat pita suara. Kondisi ini akibat penggunaan laring yang berlebihan, iritasi, atau infeksi. Mengutip Healthline, laringitis terbagi menjadi dua tipe, yaitu akut dan kronis.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Laringitis akut bersifat sementara yang tersebab penggunaan pita suara yang berlebihan. Pita suara terdiri atas dua lipatan kecil selaput lendir yang menutupi tulang rawan dan otot yang bergetar menghasilkan suara.
Apa itu laringitis?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mengutip Verywell Health, pembengkakan mempengaruhi getaran pita suara dan gelombang selaput lendir. Penyebab umum laringitis, seperti infeksi virus. Terlalu berlebihan menggunakan suara juga mengakibatkan radang tenggorokan. Pola hidup yang tidak sehat menyebabkan munculnya laringitis.
Ketika pita suara meradang menimbulkan gejala, seperti suara serak, kehilangan total suara, hingga sakit tenggorokan. Mengutip Medical News Today, gejala laringitis anak berbeda dengan orang dewasa.
Biasanya anak-anak mengalami suara serak, batuk, demam. Masalah pernapasan yang menular terhadap anak-anak. Biasanya dokter menyarankan untuk memperhatikan apabila anak-anak mengalami kesulitan bernapas atau menelan atau demam lebih dari 39,4 derajat Celsius.
Saat mengalami laringitis suara napas bisa terdengar keras. Gejala sebelumnya bisa mengindikasikan kondisi epiglotis atau peradangan di lipatan tulang rawan di dasar lidah.
Perawatan terbaik untuk mengobati larangitis, beristirahat atau membatasi penggunaan kotak suara, dan perubahan gaya hidup. Penyebab peradangan akan menentukan pengobatan spesifik, misalnya untuk menghindari refluks asam, maka menghindari makan larut malam, tidak mengunyah permen karet, dan meninggikan posisi badan saat tidur tindakan pencegahan laringitis.
Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini.