Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Pada 9 Februari 2018, aktris Laudya Cynthia Bella memamerkan kedekatannya dengan mantan istri suaminya, Erra Fazira. Melalui Instastory, Laudya Cynthia Bella mengunggah momen saat dia memberikan kejutan ulang tahun kepada Erra. Dalam video itu, Erra terlihat meniup lilin dari kue ulang tahun pemberian Bella. Erra pun tampak senang dan tertawa sambil mengatakan terima kasih kepada Bella yang telah merayakan ulang tahunnya. "Happy birthday mom @errafazira," tulis Laudya Cynthia Bella dalam video tersebut.
Sikap akrab dengan mantan istri suaminya yang kerap diperlihatkan beberapa figur publik membuat banyak orang kemudian bertanya-tanya. Apakah memang seperti itu bentuk hubungan yang ideal antara seorang mantan istri dan penggantinya?
Baca: Setelah Menikah, Meghan Markle Hanya Bisa Bawa Tas 'Belahan Dada'
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Konselor dan terapis dari Biro Konsultasi Psikologi Westaria, Anggia Chrisanti, melihat dalam konteks keumuman, mantan istri bukan sekadar hubungan seperti mantan pacar pasangan. Menikah, apalagi memiliki anak, berarti ada kisah yang panjang dan dalam antara suami dan mantan istrinya. Akan mudah muncul godaan yang timbul dari sini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Laudya Cynthia Bella dan mantan istri Engku Emran, Erra Fazira/Instagram
"Sebagai seorang pengganti, Anda seharusnya jujur merasa tidak nyaman dan 'tersakiti', karena pasti minimal ada rasa membandingkan dalam diri, belum ditambah sikap membandingkan yang asalnya dari orang lain," kata Anggia kepada Aura, Senin, 12 Februari 2018. "Dan yang pelan-pelan mesti diluruskan justru kepada anak. Bahwa hubungan ayah dan ibunya saat ini seperti apa. Bahwa sudah ada Anda di antara mereka," katanya.
Baca: Randy Pangalila, Cinta Olahraga dan Tolak Pemeran Pengganti
Sesekali mungkin bisa bertemu, tapi bukan untuk dalam waktu yang panjang dan sangat akrab. Karena ayah pun sudah tidak boleh berdekatan dengan ibu anak tirinya. "Mungkin anak awalnya akan kecewa, tidak mengapa. Ketimbang ada pemahaman dalam dirinya, bahwa menikah lalu bercerai adalah hal biasa saja. Semua tetap baik-baik saja dan anak akan memandang pernikahan tidak lagi sebagai sesuatu yang prinsipil yang jika berpisah, tidak ada risiko di dalamnya," kata Anggia.
Baca: Setelah Menikah, Meghan Markle Tidak Boleh Lagi Beri Tanda Tangan
"Paling fatal jika kemudian anak menganggap ini konsep yang dapat dijadikan pilihan hidup di kemudian hari," katanya.