Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Makan Daging Berlebihan Bisa Risiko Penyakit Metabolik

Idul Adha identik dengan daging. Seluruh bagian dari daging, baik sapi maupun kambing, mengandung zat gizi yang baik bagi metabolisme tubuh.

24 Agustus 2018 | 06.10 WIB

Ilustrasi daging kerbau. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi daging kerbau. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Idul Adha identik dengan daging. Seluruh bagian dari daging baik sapi maupun kambing, mengandung zat gizi yang baik bagi metabolisme tubuh manusia, serta pembentukan tulang namun jika berlebihan akan menyebabkan peningkatan resiko penyakit metabolik. Hal itu diungkap dokter spesialis tulang, Irawan Huntoyungo di Gorontalo, Kamis 23 Agustus 2018.

Baca: Mengolah Daging jadi Rendang Lezat, Pentingnya Gunakan Api Kecil

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Dokter yang bertugas di beberapa Rumah Sakit di Provinsi Gorontalo itu, mengatakan, daging merupakan sumber protein hewani tertinggi. Bahkan zat-zat gizi yang diperlukan untuk pertumbuhan tubuh manusia khususnya tulang, lengkap diperoleh dari daging. Jika makan daging disebut menjadi sumber utama penyakit bagi manusia, seperti darah tinggi, kolesterol bahkan stroke, hal itu tergolong mitos, jika tidak didukung oleh data ilmiah.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Maka perlu ada referensi yang tepat untuk menyatakan hipertensi, kolesterol hingga stroke disebabkan makan daging. Yang perlu diketahui masyarakat kata Irawan adalah, konsumsi daging berlebihan sangat tidak bagus apalagi jika tidak diseimbangkan dengan olah raga. Pada skala paling atas, daging sapi memiliki zat gizi yang lengkap dan pasti memperkuat imunitas tubuh.

Ilustrasi palu dapur untuk mememarkan daging. aliexpress.com

Bahkan kata ia, daging merah beresiko menyebabkan kanker rektum atau "anus" pada manusia. Maka yang terpenting dilakukan untuk menjaga pertumbuhan tulang yang baik atau mencegah osteoporosis dini, manusia harus bisa menyeimbangkan pola makan dan olah raga dengan baik. "Makan daging secukupnya sesuai yang dibutuhkan tubuh, kemudian olah raga," ujarnya.

Ia menyatakan, konsumsi daging penting dan diperlukan tubuh manusia sebab menjadi sumber protein hewani tertinggi. "Jika terjadi gangguan kesehatan pascamakan daging, sangat dimungkinkan adanya masalah kesehatan akibat gangguan metabolik," ujarnya. Ia mencontohkan, saat makan daging, orang yang mempunyai kandungan trigliserida dan fraksi lemak lainnya yang memang sudah tinggi, akan beresiko menderita gangguan metabolik.

Baca: Ada Sisa Daging Kurban, Simpan dengan Cara Ini agar Lebih Awet

Jangan heran, jika beberapa kasus stroke terjadi setelah makan daging, akibat kandungan lemak jenuh ataupun lemak yang tidak dibutuhkan tubuh, sudah tertumpuk dan lebih meningkat usai makan daging. Sebaiknya, masyarakat yang berbakat memiliki kandungan trigliserida tinggi, agar menghindari makan daging berlebihan dan lebih tepat memilih konsumsi daging unggas yang kandungan zat gizinya lebih baik.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus