Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Media Sosial Si Pembunuh Ruang Pribadi

Banyak orang pamer kehidupan pribadi dan kekayaan di media sosial, padahal itu sangat berbahaya.

29 November 2021 | 21.02 WIB

Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe
material-symbols:fullscreenPerbesar
Ilustrasi aplikasi media sosial di telepon genggam/hyppe

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Jangan sembarangan bermain media sosial. Sosiolog Universitas Udayana, Wahyu Budi Nugroho, mengatakan media sosial sebagai era matinya ruang privat karena semua yang bersifat personal sudah terekspos dan bisa disaksikan oleh banyak orang tanpa disadari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

"Jadi, bagaimana keseharian hidup kita, aktivitas sehari-hari, serta berbagai pengalaman dan momen yang diunggah di media sosial. Hal inilah yang menyebabkan era media sosial disebut sebagai era matinya ruang privasi," kata Wahyu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan sebagian orang ada yang sudah menyadari dan menerima situasi tersebut karena menilai media sosial menawarkan keasyikan yang lebih banyak. Sementara, aktivitas bermedia sosial dengan intensitas yang terlalu sering dalam mengekspos hal-hal bersifat pribadi ke ranah publik tentu bisa menimbulkan kerentanan baru. Salah satunya adalah cyber crime atau kejahatan dunia maya.

Menurut Wahyu, dibutuhkan literasi digital dan sikap kritis pengguna media sosial agar tidak sekadar mengikuti tren dunia maya tanpa menimbang berbagai risiko yang bisa ditimbulkan.

"Literasi digital ini sangat penting karena sebagian masyarakat kita masih menganggap dunia maya sebagai permainan atau dengan kata lain, belum cukup bijak dan dewasa dalam penggunaannya," ucap Wahyu.

Menurutnya, aktivitas di dunia maya sebenarnya memiliki fungsi sebagai sarana hiburan. Tetapi, poin penting dari awal internet, dunia maya, atau media sosial ditujukan untuk mempermudah komunikasi atau mendekatkan yang jauh serta berbagai informasi yang bermanfaat bukan sebagai sarana permainan.

Salah satu contoh dampak negatif yang ditimbulkan dari matinya ruang privasi yaitu penggunaan fitur "Add Yours" yang memiliki risiko pencurian data pribadi pengguna. Hal tersebut bisa timbul ketika pengguna dikhawatirkan tidak berhati-hati dalam membagikan data informasi pribadi sehingga dapat diakses dengan mudah.

Selain itu, yang sempat beberapa kali terjadi, kasus perampokan rumah akibat pelaku kriminal yang sebelumnya mengobservasi aktivitas keseharian pemilik rumah di media sosial.

"Kejadian-kejadian itu seharusnya membuat pengguna media sosial semakin mawas membagikan aktivitas keseharian di dunia maya, terlebih jika ada fitur-fitur media sosial yang secara sengaja menanyakan hal-hal privat sebagaimana terjadi akhir-akhir ini," katanya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus