Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Mengenal Gentle Parenting dan Manfaatnya

Gaya pengasuhan gentle parenting mendorong kerjasama keluarga supaya anak-anak mampu mengungkapkan perasaan mereka.

12 Juni 2023 | 13.32 WIB

Ilustrasi ayah dan anak. Shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi ayah dan anak. Shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Gentle parenting dikenal juga sebagai pendekatan dan pola pengasuhan anak secara lembut. Gaya pengasuhan ini mendorong kerjasama keluarga supaya anak-anak mampu mengungkapkan perasaan mereka.

Orangtua mengajarkan anak mengenai rasa empati, kasih sayang, dan hormat tanpa menyalahkan dan menghukum.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Sebut situs Parents, gentle perenting juga dikenal sebagai pengasuhan kolaboratif antara anak dan orangtua. Orangtua tidak boleh memaksa anak melakukan sesuatu dengan cara mengontrol dan menghukum. Melainkan menggunakan pendekatan hubungan baik, komunikasi, dan kebebasan.

4 Elemen Gentle Perenting

Empati: mengutip Choosing Therapy, empati dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otonomi, sosio-emosional, kognitif, dan fisik anak-anak. Orang tua dapat mencontohkan empati dalam bentuk kasih sayang dan interaksi sehari-hari.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ketika anak-anak melihat orang tua mereka menunjukkan empati, mereka cenderung lebih mudah belajar dan meniru perilaku tersebut. Pengasuhan dengan empati membantu membangun harga diri anak, mengatur emosi yang dirasakan, menghormati dan memvalidasi perasaan.

Memahami: elemen ini menawarkan pola pengasuhan yang terbuka dan memberikan pengertian satu sama lain. Hal ini memungkinkan anak untuk sadar dan memahami setiap perilaku yang dilakukannya.

Misalnya, jika anak melempar barang saat kesal, orangtua dapat menciptakan ruang aman bagi mereka untuk mengeksplorasi penalarannya. Ini mengajari anak mengenai rasa sabar, waktu, dan proses menuju perilaku yang lebih baik.

Batasan Sehat: gentle perenting menekankan batasan yang sehat bagi anak-anak dan menciptakan parameter konsistensi. Misalnya, orang tua mengatakan pada anak untuk tidak melempar barang ketika sedang kesal. Jika harapan ini tidak terpenuhi, eksplorasi kemampuan anak dan cari tahu alasan kenapa dirinya tidak bisa menghormati batasan tersebut.

Ketika anak kesulitan menghormati suatu batasan yang sudah ditetapkan, jelaskan pada mereka konsekuensi yang mungkin terjadi. Jelaskan pula manfaat yang akan ia dapatkan saat berhasil menghormati batasan tersebut.

Menghormati: rasa hormat sangat penting untuk diajarkan kepada anak-anak sejak dini. Rasa hormat dibutuhkan untuk membangun hubungan yang aman antara orangtua dan anak, serta oranglain dan anak.

Orangtua harus menerapkan langsung perilaku hormat dalam kehidupan sehari-hari, supaya anak cepat mempelajarinya. Contohnya berbicara dengan ramah, sopan, dan lembut kepada anak dan orang lain. Serta menghargai dan memvalidasi perasaan anak untuk memunculkan rasa empati dan timbal balik.

Pilihan editor : Solusi Mengatasi Pola Asuh Anak alias Gaya Parenting yang Buruk
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus