Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ada kalanya manusia mengalami lucid dream, fase ketika mereka menyadari tengah bermimpi dan mengendalikannya meski sedang tertidur. Saat tertidur, sebagian besar organ tubuh beristirahat, kecuali otak yang terus bekerja.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Mimpi pada dasarnya adalah cerita dan citra yang diramu pikiran berdasarkan pengalaman yang dirasakan manusia. Mimpi kadang kala terasa sangat nyata dan membuat manusia merasa senang, sedih, bingung, bahkan ketakutan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Hanya sedikit orang yang bisa mengalami lucid dream. Kondisi ini biasanya terjadi secara kebetulan dan tak bisa diulang. Meski jarang terjadi dan hanya dialami segelintir orang, lucid dream diperkirakan memiliki dampak besar terhadap kesehatan mental manusia.
Laporan studi dalam jurnal Elsevier, yang menganalisis data 34 riset, menyebutkan 55 persen manusia mengalami setidaknya satu kali lucid dream dalam hidupnya dan hanya 25 persen di antara mereka yang bisa mendapatkan lucid dream berulang kali.
Para ilmuwan terus mencari cara untuk mengetahui rahasia lucid dream dan mereplikasinya. Salah satunya adalah studi tim peneliti dari Universitas Adelaide, Australia, yang dipublikasikan dalam jurnal Dreaming.
"Kami ingin mengembangkan teknik yang efektif untuk mengeksplorasi manfaat lucid dream," kata Denholm Aspy, penulis utama laporan itu, seperti ditulis di Live Science.
Para peneliti mencoba sejumlah teknik kepada 170 partisipan riset untuk meningkatkan peluang mereka mendapat lucid dream. Salah satu tekniknya berupa aktivitas yang biasa dipakai untuk membedakan fase mimpi dan kenyataan, antara lain menutup mulut seseorang serta memintanya bernapas dan membaca teks.
Teknik lain adalah membangunkan partisipan untuk beberapa menit setelah tidur selama lima jam, lalu memintanya kembali tidur. Teknik ketiga, meminta mereka merapal kalimat bahwa mereka akan mengingat mimpinya saat dibangunkan dari tidur selama lima jam. "Dengan mengulang kalimat-kalimat itu, bisa menjadi pancingan dalam pikiran yang memungkinkan munculnya lucid dream," kata Aspy.
Cara mendapat lucid dream?
Mengutip WebMD, ada beberapa kemungkinan seseorang mendapat mimpi lucid dream.
1. Kembali tidur
Bangun setelah lima jam tertidur, kemudian kembali tidur meningkatkan seseorang peluang mendapat lucid dream. Dalam kondisi ini, mungkin terjadi fase rapid eye movement (REM) atau tidur bermimpi.
2. Induksi memori
Membangkitkan atau induksi memori bisa dilakukan saat bangun setelah lima jam tidur. Ketika kembali tidur, seseorang memicu lucid dream menggunakan memori prospektif dengan mengatakan, meyakinkan, dan mengingat tindakan yang ingin dilakukan pada masa depan.
3. Pengaruh narkoba
Lucid dream juga dikaitkan dengan efek penggunaan beberapa obat terlarang. Tapi tidak jelas seberapa aman dan sejauh mana kinerjanya.
4. Stimulus sksternal
Merujuk Cleveland Clinic, penggunaan perangkat eksternal berkemungkinan memberi rangsangan mimpi saat seseorang memasuki masa tidur REM. Seperti aroma, nada, maupun suara yang sengaja dilakukan sebelum tidur.
DIMAS KUSWANTORO I DELFI HANA HARAHAP
Pilihan editor: Bukan Mimpi Buruk, Tapi Jenis Mimpi Ini Bikin Khawatir