Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta -Pada kehamilan trisemester pertama ibu hamil sering kali mengalami berbagai keluhan seperti dan muntah yang sering terjadi pada pagi hari, ini disebut morning sickness, hal yang wajar terjadi pada awal kehamilan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pada beberapa wanita, morning sickness yang gejalanya parah bahkan dapat berlanjut menjadi hiperemesis gravidarium. Hiperemesis gravidarum adalah mual dan muntah parah yang dialami ibu hamil.
Baca juga : Hamil Anak Kembar, Hillary Swank Mengalami Morning Sickness Parah
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Beberapa makanan yang bisa memicu rasa mual seperti makanan yang terlalu pedas, panas, atau yang mengandung banyak gula, morning sickness dapat dicegah dengan menghindari bau dan makanan tersebut.
Ibu hamil juga dianjurkan untuk makan secara perlahan, dalam porsi lebih sedikit dan lebih sering.
Penyebab Morning Sickness
Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko ibu hamil mengalami morning sickness dilansir dari yankes.kemkes.go.id diantaranya:
1. Mengandung atau hamil anak pertama.
2. Mengandung anak kembar.
3. Mengalami morning sickness di kehamilan sebelumnya.
4. Memiliki anggota keluarga yang mengalami morning sickness saat hamil
5. Sering mengalami mabuk perjalanan.
Walaupun lebih sering terjadi di pagi hari, tetapi ada juga ibu hamil yang mengeluh mual dan muntah akibat morning sickness pada malam hari.
Morning sickness paling sering terjadi pada trimester pertama kehamilan atau sekitar bulan kedua dan ketiga kehamilan, tetapi ada juga ibu hamil yang mengalaminya sejak bulan pertama kehamilan.
Beberapa ibu hamil ada yang mengalami morning sickness selama kehamilan. Namun umumnya, gejala kondisi ini akan mulai mereda pada pertengahan trimester kedua.
MALINI
Baca juga : Morning Sickness Lebih Mudah Menyerang Ibu Hamil dengan Obesitas dan Migrain
Ikuti berita terkini dari Tempo.co di Google News, klik di sini.