Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Mengenal Trust Issue, Penyebab, Dampak, dan Cara Mengatasinya

Trust issue merupakan istilah yang merujuk pada ketidakpercayaan yang disebabkan karena trauma masa lalu. Ini penjelasannya.

16 Januari 2024 | 18.52 WIB

Trust issue merupakan istilah yang merujuk pada ketidakpercayaan yang disebabkan karena trauma masa lalu. Ini penjelasannya. Foto: Canva
Perbesar
Trust issue merupakan istilah yang merujuk pada ketidakpercayaan yang disebabkan karena trauma masa lalu. Ini penjelasannya. Foto: Canva

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Kepercayaan menjadi salah satu modal untuk membangun sebuah hubungan sosial. Sayangnya, tidak sedikit orang yang mengalami trauma akibat luka batin di masa lalu, sehingga menimbulkan keraguan atau biasa disebut dengan trust issue. Lantas, apa itu trust issue? Mengapa bisa terjadi? Simak pengertian, dampak, dan cara mengatasinya di bawah ini.

Apa Itu Trust Issue?

Dikutip dari situs WebMD, istilah trust issue digunakan untuk menyebut individu dengan tingkat kepercayaan rendah sehingga sering memantau, posesif, dan kadang-kadang menguji pasangan. Ketika suatu hubungan tanpa didasari oleh kepercayaan, memungkinkan berkembangnya pikiran, tindakan, atau emosi berbahaya.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Kecurigaan atau trust issue pada hubungan lazim ditemui pada jalinan kasih romantis bersama pasangan. Namun, tidak menutup kemungkinan juga terjadi pada lingkup pertemanan, persahabatan, maupun keluarga. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pikiran negatif dan kecemburuan yang berkumpul dapat menjadi bom waktu di kemudian hari. Alhasil, kekerasan fisik dan tuduhan palsu bisa mengancam di depan mata.

Tanda Seseorang Memiliki Trust Issue

Masih mengutip WebMD, tanda-tanda trust issue dapat dikenali dari sikap dan perilaku seseorang yang tidak wajar, antara lain:

1. Tidak Percaya Perkataan Orang Lain

Individu dengan masalah kepercayaan akan selalu memeriksa fakta dari apa yang diucapkan orang lain. Bahkan, ketika tidak ada alasan meragukan kolega atau pasangan, dia tetap akan mencari kebenaran versi dirinya sendiri.

2. Selalu Berpikiran Buruk

Alih-alih memikirkan hal positif, dia yang mengalami krisis kepercayaan selalu menduga orang-orang tercinta mengkhianatinya. Dia tak segan untuk berlarut-larut dalam kesedihan padahal suatu hal tidak benar-benar terjadi.

3. Tertutup

Seseorang yang memiliki gejala trust issue juga jarang terbuka atau dekat dengan siapa pun. Walaupun dirinya merindukan sebuah hubungan intim dan bermakna, dia sulit melepaskan pikiran dari bayang-bayang masa lalu.

4. Cemburu

Sikap cemburu terhadap pasangan adalah suatu hal wajar sebagai wujud rasa sayang dalam sebuah hubungan. Namun, apabila kecemburuan ekstrem, kombinasi dari pikiran, emosi, dan perilaku dapat menjadi ancaman bagi orang lain.

Penyebab Trust Issue

Menurut PsychCentral, ada beberapa teori yang menjadi pemicu hadirnya ketidakpercayaan pada diri manusia. 

Sebuah studi berjudul Understanding the Trust-Control Nexus pada 2005 menemukan bahwa seseorang yang tidak memiliki kendali terhadap dirinya, cenderung membentuk ekspektasi negatif terhadap orang lain. Sejumlah kendali yang dimaksud, diantaranya:

  • Trauma.
  • Masa kecil kurang kasih sayang dari orang tua maupun lingkungan.
  • Pernah menghadapi penolakan atau pengkhianatan hubungan.
  • Gaya keterikatan (attachment style) yang cemas (anxious).
  • Penyebab trust issue yang terakhir adalah adanya gangguan kesehatan mental, seperti stress pasca trauma (PTSD), paranoid, psikotik, dan depresi.

Dampak Trust Issue

Selain menimbulkan hubungan yang tidak sehat dan jauh dari kata menyenangkan, dampak trust issue juga berkaitan dengan berikut ini.

  • Depresi.
  • Gangguan adaptasi terhadap tekanan.
  • Kecemasan (anxiety disorder).
  • Takut dicampakkan.
  • Sulit menjalin hubungan (attachment issue).
  • PTSD.
  • Skizofrenia.

Cara Mengatasi Trust Issue

Dilansir dari laman Healthline, membangun kembali kepercayaan yang telah dikhianati bukanlah hal mustahil. Berikut beberapa tips yang bisa dicoba.

1. Pertimbangkan Alasan di Balik Kebohongan

Saat dibohongi, seseorang mungkin tidak peduli dengan alasan di belakangnya. Namun, dia terkadang menyangkal dan berkata tidak tahu setelah memahami alasannya. Berusahalah untuk lebih netral dan belajar untuk menghargai perbedaan.

2. Berkomunikasi

Ahli psikologi Timothy J. Legg menyebutkan kata komunikasi sebanyak tiga kali. Artinya, saling memahami satu sama lain dengan berinteraksi menjadi aspek terbesar untuk mengembalikan kepercayaan. Beri pasangan kesempatan untuk berbicara dan perhatikan penyesalan serta ketulusannya.

3. Berlatih untuk Memaafkan

Kunci memperbaiki hubungan dan cara mengatasi trust issue adalah memaafkan. Sebelumnya, harus memaafkan diri sendiri terlebih dahulu. Tak jarang, orang yang terjebak dalam keraguan justru menyalahkan diri sendiri. Terima apa yang terjadi dan melangkahlah maju ke depan.

4. Hindari Kebiasaan Memikirkan Masa Lalu

Tentu saja menyakitkan saat membahas pengkhianatan di masa lalu. Daripada mengungkitnya dan beradu argumen, lepaskan emosi buruk yang masih terbelenggu di dalam hati serta pikiran. Apabila hendak memberi kesempatan kedua, biarkan kesempatan untuk percaya tumbuh kembali.

Itulah pengertian apa itu trust issue beserta gejala, penyebab, dampak, dan cara mengatasinya. Hidup terkungkung dalam keraguan membuat siapa saja tidak bahagia. Belajarlah untuk menerima dan memandang suatu masalah dari segala perspektif. Semoga bermanfaat.

MELYNDA DWI PUSPITA

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus