Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Film Once Upon a Time in Hollywood sedang diputar di bioskop Indonesia. Film garapan sutradara Quentin Taration ini menceritakan tentang zaman keemasan Hollywood, diperankan oleh Leonardo DiCaprio sebagai Rick Dalton, bintang televisi yang Berjaya di masa itu, Brad Pitt sebagai Cliff Booth, seorang pemeran pengganti, dan Margot Robbie sebagai Sharon Tate, aktris yang sedang naik daun kala itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Menurut desainer Arianne Philipps film ini sangat menarik, terlebih dia harus menciptakan kembali pakaian era 60-an yang menakjubkan dan lua. "Ada begitu banyak hal indah untuk dijelajahi dan diekspresikan, apakah itu [digambarkan] di layar atau di luar layar di film," ujarnya seperti dilansir dari laman Fashionista.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Dengan cakupan yang begitu luas untuk dicakup, Phillips melakukan banyak penelitian untuk film ini. " Penelitian selalu jadi bagian favorit dalam setiap proyek, saya selalu mengatakan menjadi desainer kostum seperti menjadi detektif - khususnya detektif orang atau detektif cerita,” ujar desainer lama Madonna ini.
Phillips adalah salah satu yang pertama membaca skrip Tarantino yang telah selesai dan menggunakannya sebagai titik awal. Phillips juga mempelajari high fashion era 60-an dan pencitraan dari buku, majalah, majalah, dan visual khusus Los Angeles. Tarantino juga sangat "spesifik" tentang catatan kostumnya dalam naskah.
"Hollywood adalah karakter utama dalam film ini, jadi menjadi seseorang yang telah bekerja di Hollywood selama lebih dari 20 tahun, itu adalah tempat yang sangat menyenangkan," katanya, seraya menambahkan film ini menggambarkan di belakang adegan dan di depan layar pembuatan film.
Kostum Margot Robbie sangat penting karena penonton belajar tentang Sharon Tate sebagian besar melalui ekspresi, tindakan, dan penampilannya. Setelah mengerjakan beberapa biopics tentang karakter sungguhan, seperti 'Walk the Line' tentang Johnny Cash dan 'The People vs Larry Flynt,' ada tanggung jawab untuk meneliti dan mendapatkan sebanyak mungkin informasi tentang orang-orang ini dan kehidupan mereka. “Debra Tate, saudara perempuan Sharon, adalah seorang konsultan di film ini, jadi saya dapat berbicara dengan seseorang yang mengenalnya secara dekat. Debra sangat, sangat baik berbicara tentang Sharon,” ujar Phillips.
Margot Robbie sebagai Sharon Tate dalam Once Upon a Time in Hollywood. Instagram/@hebathormakeup
Menurut dia, dalam setiap kesempatan Sharon Tate selalu difoto dengan baik. Jadi ada banyak visual dan tulisan tentang apa yang dia kenakan karena dia sangat modis. “Dia dan Roman Polanski (suami Sharon Tate) menjalani gaya hidup Eropa yang sangat glamor. Jadi, sangat bagus untuk berbicara dengan Debra tentang siapa Sharon dan mendapatkan beberapa nuansa,” ujarnya.
Selain itu, Phillips menambahkan Debra Tate sedang mempersiapkan pelelangan beberapa pakaian dan perhiasan Sharon selama syuting film Once Upon a Time in Hollywood. “Jadi saya bisa melihat beberapa pakaian yang dia miliki dari dekat dan pribadi. Lima puluh tahun kemudian, [pakaian itu] tidak akan bisa tahan dikenakan di film, tapi Debra cukup baik untuk meminjamkan saya beberapa perhiasan milik Sharon,” ujarnya.
Perhiasan ini jadi hal penting bagi Arianne Philiips, Margot Robbie, dan Quentin Tarantino. “Kami sebagian besar belajar siapa Sharon melalui kematiannya, tetapi untuk mengetahui tentang siapa dia saat ia hidup benar-benar luar biasa,” ucapnya.
Sedangkan palet kuning yang dikenakan Sharon Tate sepanjang film, menurut Phillips, kuning adalah warna yang menyenangkan dan warna yang sangat California. “Quentin dan saya sama-sama merespons. Ketika saya memikirkan tahun 60-an, saya memikirkan banyak kuning dan oranye, dan kuning tampak hebat di Margot. Rasanya seperti menghirup udara segar, sungguh, dan itu benar-benar bersemangat seperti Sharon,” tandasnya.