Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Perkembangan ilmu kedokteran sekarang memungkinkan operasi tumor otak tak menyisakan bekas luka yang panjang karena prosedurnya dilakukan melalui alis mata dengan sayatan kurang dari 3 centimeter.
"Dulu dibuka besar, sekarang bisa lewat alis mata dengan teknik keyhole surgery supra orbital approach atau operasi dengan lubang sebesar 1-2 cm pada alis mata," ujar spesialis bedah saraf dari Comprehensive Brain and Spine Centre (CBSC) Indonesia, dr. Agus C. Anab, SpBS. Baca juga: Senang Menelepon Lama dengan Ponsel, Awas Tumor Otak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Untuk mencapai tumor yang ada di balik otak, tim medis harus mengempiskan otak terlebih dahulu dengan mengeluarkan cairannya. Setelah itu, otak disibak melalui gerakan sangat halus dan tumor akan terlihat.
Teknik ini membutuhkan mikroskop khusus untuk melihat jelas sampai titik terdalam. Selanjutnya, gumpalan tumor diangkat sedikit demi sedikit tanpa menyentuh bagian lain. Baca juga: Tips Mencegah Tumor Otak
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Agus, metode ini meminimalkan trauma atau goresan atau tekanan pada jaringan otak akibat operasi. Selain itu, cara ini menurunkan risiko infeksi dan pendarahan karena luka sayatan yang tak panjang.
"Membuka lubang lewat alis mata, namun alisnya tidak perlu dipotong. Ini terutama efektif sebagai akses bila tumor berada di dasar tengkorak dan parasela, juga tumor jenis tuberculum meningioma dengan gangguan penglihatan," jelas Agus.
Tumor-tumor besar dan ganas di daerah otak juga bisa tertangani melalui metode ini walaupun memerlukan waktu lebih lama karena proses operasinya yang lebih panjang. Artikel terkait: Berusia 40 Tahun ke Atas? Deteksi Tumor Otak dengan Cek MRI
"Untuk tumor-tumor besar, lebih lama, pelan-pelan karena mengambilnya mili demi mili. Tumor ganas juga lebih mudah karena relatif lebih soft ketimbang tumor jinak seperti gel. Untuk tumor ganas bisa lebih cepat dari tumor jinak yang memakan waktu 4-6 jam," papar Agus.
Namun, berbeda dengan penanganan tumor jinak, penderita tumor ganas harus menjalani terapi lanjutan pascaoperasi.
"Butuh follow up terapi tergantung stadiumnya. Kalau stadium 1-2 cukup radiasi, stadium 3-4 ditambah kemoterapi," kata Agus.
Soal harga, kendati Agus tak menyebutkan angka pasti, namun menurutnya lebih murah ketimbang operasi tumor otak pada umumnya.