Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Onychophagia: Kebiasaan Gigit Kuku, Cek Efek dan 5 Solusinya

Di dunia kedokteran kebiasaan gigit kuku yang kronis disebut onychophagia. Cek konsekuensinya jika dibiarkan.

3 Maret 2018 | 15.05 WIB

Manajer Arsenal Arsene Wenger menggigiti kukunya pada pertandingan Liga Primer Barclays antara Chelsea dan Arsenal di Stamford Bridge, London, Inggris (22/3). Arsenal kalah 6-0. (AP Photo/Alastair Grant)
Perbesar
Manajer Arsenal Arsene Wenger menggigiti kukunya pada pertandingan Liga Primer Barclays antara Chelsea dan Arsenal di Stamford Bridge, London, Inggris (22/3). Arsenal kalah 6-0. (AP Photo/Alastair Grant)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Apakah Anda memiliki kebiasaan menggigit kuku? Atau sedang mencoba menghentikan kebiasaan tersebut?

Dilansir dari Psychology Today, penelitian menunjukkan bahwa sebanyak 50 persen orang dewasa menggigit kuku mereka sampai tingkat tertentu. Dan, jika Anda tidak tahu, kebiasaan menggigit kuku yang konstan atau kronis memiliki sebuah istilah, yaitu "onychophagia”. Penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Case Report in Dentistry pada tahun 2016 mengungkapkan bahwa menggigit kuku merupakan salah satu kebiasaan yang paling umum terjadi, baik pada anak-anak atau orang dewasa. Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar dari kita tahu itu bukan hal yang tepat untuk dilakukan.

Baca juga:
Tren Makan Bunga : 14 Jenis Bunga Ini Bisa Jadi Pilihan
Yoga Cokelat, Buat Anda Lebih Bahagia, Mau Coba?
Mengapa saat Stres Anda Sulit Bernafas? Ini Kata Ahli

Kebiasaan menggigit kuku bukannya tanpa konsekuensi. Kebiasaan ini bisa mengakibatkan infeksi atau nyeri di lapisan dasar yang membentuk kuku jari tangan ataupun kaki. Ditambah, menempatkan jari di tangan Anda terus menerus tidaklah terlihat etis.

Berikut adalah beberapa strategi untuk menghentikan kebiasaan tersebut yang patut  Anda coba.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

1. cari tahu mengapa Anda melakukan kebiasaan tersebut
Seperti yang ditunjukkan American Academy of Dermatology (AAD), awal dari kebiasaan Anda mulai menggigit kuku mungkin karena Anda menemukan ada kulit kuku yang robek, atau Anda merasa cemas bahkan bosan. Ketika Anda menyadari apa yang memicu kebiasaan menggigit kuku Anda, ambilah jeda, tarik napas, dan segera alihkan perhatian Anda untuk melakukan hal yang lain.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2. Bagi wanita, tetap jaga kuku dilapisi kutek
Hal lain yang bisa Anda lakukan adalah menjaga kuku Anda selalu dicat dan terlihat bagus. Ini bisa menjadi usaha yang agak membutuhkan biaya untuk dilakukan, namun patut dicoba. Selain memberi kesan indah dan bersih pada kuku jari Anda, dengan mengecat jari kuku Anda akan perlahan menghentikan kebiasaan  mengigit kuku Anda.

3. Ganti dengan kebiasaan yang baru
Seorang psikolog, Jeremy Dean, mengatakan bahwa taktik yang bagus adalah mengganti kebiasaan ini dengan yang lain, seperti mengunyah permen karet, menggosokkan kedua tangan Anda, atau memiliki semacam mainan yang dapat Anda mainkan dan melakukan peregangan. Dean juga menjelaskan bahwa, secara umum, jika Anda ingin menghentikan kebiasaan menggigit kuku Anda, Anda benar-benar harus menginginkannya. Jika Anda tidak benar-benar sungguh ingin mengubah kebiasaan Anda, maka Anda sama sekali tidak akan mendapatkan hasil yang Anda inginkan.

4. Jaga kuku tetap pendek
Tidak ada yang bisa digigit, bukan? Bahkan, jika Anda secara rutin mencat kuku Anda, atau merawatnya serta selalu memotong pendek kuku Anda, hal ini akan mengingatkan Anda bahwa Anda telah melakukan upaya untuk mengubah kebiasaan tersebut, saat mulai timbul kenginan tersebut.

5. Ubah pola pikir “semua atau tidak sama sekali”
Dalam sebuah artikel untuk blog Quick and Dirty Tips, psikolog Ellen Hendriksen, Ph.D. menulis bahwa mengubah pola pikir ‘semua-atau-tidak sama sekali’ bisa menjadi cara yang sangat baik untuk mulai mengubah kebiasaan apa pun. Termasuk kebiasaan menggigit kuku Anda. Ia menyarankan untuk mengubah proses berpikir dari, "Saya akan berhenti sekarang," menjadi "Saya akan mulai berlatih untuk berhenti dari sekarang."

Intinya, cobalah lakukan perubahaan kebiasaan tersebut mulai sekarang. Namun, lakukan secara perlahan. Tidak perlu memaksakan harus berubah saat ini juga. Karena mengubah kebiasaan menggigit kuku memerlukan waktu, kesabaran, juga komitmen. Tetaplah yakin bahwa tidak ada yang tidak mungkin.

ELITE DAILY|PYSCHOLOGY TODAY

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus