Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Siswa sekolah Katolik di Nashville, Tennessee, Amerika Serikat tidak akan dapat membaca Harry Potter lagi setelah buku-buku itu dilarang dan dihapus dari perpustakaan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut laporan Tennessean yang dilansir The Hollywood Reporter, Selasa, karya penulis J.K. Rowling yang sangat populer tentang seorang penyihir muda dan petualangannya bersama teman-teman ketika mereka tumbuh dewasa itu telah dihapuskan dari perpustakaan sekolah tersebut. "Buku-buku itu menyajikan sihir baik dan jahat, yang tidak benar. Tetapi, sebenarnya dengan kemasan yang cerdas," kata seorang pendeta sekolah Dan Reehil. "Kutukan dan mantera yang digunakan dalam buku-buku itu adalah kutukan dan mantera yang sebenarnya, yang bila dibaca oleh manusia berisiko menyulut roh jahat ke hadapan orang yang membaca teks," ujar Reehil.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pejabat sekolah tersebut mengatakan bahwa dia telah menghubungi beberapa pengusir setan di Amerika Serikat dan luar negeri. Para pengusir setan itu merekomendasikan untuk menghilangkan buku-buku "Harry Potter".
Dewan pengawas Keuskupan Katolik untuk sekolah di Nashville, Rebecca Hammel, mengaku sudah mengetahui soal keputusan penghapusan buku-buku "Harry Potter". "Setiap pendeta memiliki otoritas kanonik untuk membuat keputusan seperti itu untuk sekolah parokinya. Dia memiliki wewenang untuk bertindak seperti itu," ujar Hammel.