Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Penurunan Testosteron Sering Tidak Disadari Pria

Penurunan hormon testosteron sering tidak disadari para pria. Padahal ada ancaman kesehatan di baliknya.

23 Oktober 2017 | 19.39 WIB

Ilustrasi pasangan gagal bercinta. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pasangan gagal bercinta. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menurunnya kadar hormon testosteron terkadang tak disadari sebagian pria, sehingga banyak dari mereka merasa dirinya baik-baik saja. Pakar andrologi dari Brawijaya Hospital Nugroho Setiawan mengatakan, penurunan ini diperparah bila ditambah gaya hidup tak sehat. Ia mengatakan penurunan biasanya terjadi secara perlahan, sehingga banyak pria yang merasa bahwa dirinya baik-baik saja. "Tidak terasa. Loyonya pelan-pelan," katanya.

Gaya hidup menjadi faktor penting penurunan kadar testosteron itu. Ia menyarankan sebaiknya para pria memiliki berat badan yang ideal. Selain itu untuk menjaga stamina pun, pria ini diharapkan melakukan olahraga teratur. Baca: Kadar Testoteron Rendah Turunkan Gairah Seks, Apa Ancaman Lainnya

Stres juga perlu ditangani dengan baik. "Stres yang tak tertangani secara baik juga bisa menjadi faktor yang mempercepat penurunan testosteron," katanya. "Oleh karenanya, manajemen stres harus dikuasai masing-masing orang. "

Mereka yang mengalami penurunan testosteron bahkan bisa terancam terkena penyakit metabolik, seperti diabetes. "Sakit metabolik bisa diukur dari tiga hal yakni lingkar pinggang (perempuan idealnya 80 cm, laki-laki 90 cm. Gula darah puasa (tak lebih dari 102), dan tekanan darah (idealnya di bawah 130/90)," kata dia.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus