Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Penyakit Hashimoto, Gangguan Autoimun yang Berefek ke Kelenjar Tiroid

Kelenjar tiroid berbentuk kupu-kupu di dekat pangkal leher, tepat di bawah jakun. Banyak proses tubuh diatur oleh hormon yang dihasilkan tiroid.

15 November 2022 | 19.59 WIB

Ilustrasi kelenjar tiroid. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi kelenjar tiroid. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Penyakit Hashimoto termasuk gangguan autoimun yang mempengaruhi kelenjar tiroid.

Hormon ini dikutip dari laman
Times of India, mengatur metabolisme mulai dari makanan menjadi energi. Apabila rendahnya tingkat energi, dan proses tubuh mulai melambat, maka tubuh telah tidak berfungsi secara normal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Hal ini sering berkaitan dengan pasien dengan hipotiroidisme, yang mempengaruhi efek emosional dan fisik parah. Banyak orang tidak menyadari gejala awalnya, kelenjar tiroid dapat membesar seiring waktu dan mengembangkan gondok tanpa rasa sakit.

Gejala Penyakit Hashimoto

Melansir dari verywellhealth, gejala penyakit Hashimoto pada tahap awal mungkin mengalami kelelahan dan penambahan berat badan, karena mempengaruhi kemampuan kelenjar tiroid untuk memproduksi hormon yang dibutuhkan tubuh untuk mempertahankan metabolisme normal. Ini membatasi kemampuan tubuh, mengubah oksigen dan kalori menjadi energi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Beberapa orang menggunakan istilah penyakit Hashimoto dan hipotiroidisme memiliki arti yang persis sama, tetapi ada perbedaan antara dua masalah kesehatan ini. Hashimoto lebih tepat diberikan sebagai gangguan yang menghasilkan hipotiroidisme. 

Wanita cenderung terkena penyakit Hashimoto, bahkan mempengaruhi perempuan 7 sampai 10 kali lebih sering daripada laki-laki. Terutama pada ibu hamil, perubahan khas dalam fungsi kekebalan selama kehamilan menjadi faktor penyakit yang dimulai setelah kehamilan. 

Apalagi, penyakit ini berisiko lebih tinggi apabila memiliki gangguan tiroid atau penyakit autoimun lainnya. Sebagian besar kasus muncul pada orang berusia antara 40 dan 60 tahun, ini juga lebih sering terjadi pada orang dengan kelainan autoimun lainnya, termasuk diabetes tipe 1. Terlalu banyak mengkonsumsi yodium dalam makanan dan sering berada paparan radiasi lingkungan, dapat memicu antara orang yang sudah berisiko terkena penyakit Hashimoto.

Baca juga : Waspadai Komplikasi Hipertiroid, Stroke sampai Gagal Jantung

Hormon tiroid sangat penting untuk mendukung fungsi yang sehat dari banyak sistem tubuh, sehingga penyakit Hashimoto dan hipotiroidisme yang tidak segera diobati, akan mengakibatkan komplikasi, meliputi : gondok, masalah jantung, kesehatan mental akut, disfungsi seksual dan reproduksi, hasil kehamilan yang buruk, sampai kondisi langka seperti Koma miksedema membutuhkan perawatan medis darurat. 

Lantaran, penyakit Hashimoto cenderung diturunkan dalam keluarga, sebaiknya melakukan tes semisal seseorang dalam keluarga menderita penyakit tersebut.

Segera konsultasikan dengan penyedia layanan kesehatan jika Anda mulai mengalami kelelahan terus menerus, wajah bengkak, kulit kering, rambut rontok, menstruasi tidak normal, dan kenaikan berat badan yang tidak dapat dijelaskan. Bisa jadi terkena penyakit Hashimoto yang mempengaruhi kemampuan kelenjar tiroid.

BALQIS PRIMASARI
Baca juga : Mengenal Berbagai Macam Manfaat Senam Lantai Bagi Tubuh

Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan di kanal Telegram “Tempo.co Update”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus