Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Parkinson merupakan penyakit yang sering dialami petinju menjelang usia senja. Salah satunya petinju legendaris Muhammad Ali yang bertarung dengan penyakit parkinson sejak berumur 42 tahun hingga tutup usia setelah sempat dilarikan ke rumah sakit.
Penyakit parkinson adalah gangguan progresif yang mempengaruhi sistem saraf dan bagian tubuh yang dikendalikan oleh saraf. Mengutip dari medinalnewstoday.com penyakit ini disebabkan kadar dopamin yang rendah di otak. Parkinson termasuk golongan penyakit degeneratif (penuaan), sehingga membuat banyak orang mengabaikannya.
Mengutip dari Antara, penyebab utama petinju terdampak parkinson adalah mengalami cedera otak akibat pukulan berulang yang ditujukan ke kepala. Petinju yang sering mengalami benturan pada kepalanya di pertarungan akan mengalami gegar otak ringan. Untuk itu, seperti dijelaskan dari medicalnewstoday.com cedera kepala akibat olahraga dapat meningkatkan risiko terdampak parkinson.
Oleh sebab itu, petinju dianjurkan melindungi kepala agar terhindar dari cedera otak traumatis. Merangkum dari webmd.com resiko terdampak penyakit parkonsin naik 56 persen bagai mereka yang mengalami gegar otak ringan. Sebuah studi tentang cedera otak traumatis (TBI) melaporkan bahwa veteran yang mengalami TBI memiliki kemungkinan 71 persen lebih tinggi terdampak parkinson
Fenomena ini disebutkan dalam parkinsonsnewstoday-com, menurut analisa database National Alzheimer's Coordinating Center (NACC) pasien TBI dengan kehilangan kesadaran selama lebih dari lima menit menunjukkan gejala parkinson rata-rata 9,9 tahun lebih awal daripada mereka yang tidak memiliki TBI.
Penjelasan tersebut menerangkan peningkatan risiko parkinson secara signifikan hampir tiga kali lipat. Selain itu, riwayat cedera otak traumatis juga mempercepat timbulnya parkinson tanpa mengubah usia kematian atau kerusakan sel saraf.
Berdasarkan lama resmi WHO penyakit parkinson dipengaruhi bertambahnya usia, terutama lebih terpengaruh ke pria. Kemudian parkinson juga disebabkan faktor genetik, lingkungan, termasuk pestisida, polusi udara, dan pelarut industri.
Kendati demikian, Wakil Presiden Komunikasi Medis Michael J. Fox Foundation for Parkinson's Research, Rachel Dolhun menjelaskan benturan keras pada kepala tak selalu menyebabkan parkinson.
Menurutnya kombinasi dari cedera kepala serius di masa lalu dan faktor penyebab parkinson seperti riwayat keluarga dan paparan lingkungan dapat meningkatkan risiko ekstra tinggi terkena penyakit parkinson,
Hingga saat ini belum diketahui secara pasti cara mencegah dan menyembuhkan penyakit parkinson. Untuk itu, penyedia layanan kesehatan lebih menyarankan pembedahan untuk mengatur daerah otak yang sudah dirusak parkinson.
Mengutip dari mayoclinic.com, penyakit parkinson dapat diidentifikasi dengan hilangnya kontrol kemampuan motorik yang berkelanjutan disertai dengan gangguan emosi seperti depresi, hilangnya indera penghidu atau penciuman, gangguan lambung, gangguan kognitif dan perubahan perilaku.
Pilihan Editor: Asal-Usul Hari Parkinson Sedunia Diperingati Tiap Tahun Pada 11 April
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini