Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Penyebab Bayi Kolik dan Cara Mengatasinya Menurut Bidan

Salah satu yang menyebabkan bayi kolik adalah kembung. Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis tanpa sebab yang pasti dan bisa berjam-jam.

20 Oktober 2024 | 15.05 WIB

Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)
Perbesar
Ilustrasi bayi menangis (Pixabay.com)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Praktisi kesehatan dan pemilik Edelweiss Baby Spa di Klaten, Jawa Tengah, Bidan Lusinta Agustina menjelaskan cara mengatasi kolik dan gas pada bayi. Penyebab umum kolik salah satunya masalah percernaan. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Salah satu yang menyebabkan bayi kolik adalah kembung. Kolik adalah kondisi ketika bayi menangis tanpa sebab yang pasti dan bisa berjam-jam," katanya di Solo, Sabtu, 19 Oktober 2024.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia mengatakan masalah pencernaan sering terjadi karena kondisi pencernaan bayi pada satu bulan pertama masih dalam masa adaptasi. "Saat itu pencernaannya belum berfungsi sempurna sehingga membuat rasa tidak nyaman pada perutnya. Yang menyebabkan kembung pada bayi selain fungsi pencernaan yang belum terbentuk secara sempurna adalah lingkungan," jelasnya.

Menurutnya, lingkungan bisa saja jadi penyebab karena suhu yang terlalu dingin atau panas. Selain itu, proses menyusui karena pelekatannya tidak pas sehingga banyak udara yang masuk melalui mulut bayi.

"Selain itu, bisa juga karena pemberian dot secara dini. Dot atau kempeng yang diberikan secara dini menyebabkan si kecil menjadi kembung karena saat susu di dalam dot sudah habis bayi menyedot udara," kata praktisi prenatal yoga ini.

Gerakkan kaki
Dosen Poltekes Kemenkes Surakarta ini mengatakan salah satu cara yang harus dilakukan ketika anak terus menangis akibat kolik adalah menggerakkan kakinya dan ditekuk ke arah lutut secara bersamaan sebanyak 30 kali.

"Selanjutnya lakukan gerakan seperti mengayuh sepeda, maksimalkan sampai ke arah perut. Lakukan juga pijatan dengan menggunakan minyak telon," kata Lusinta.

Selain itu, yang juga perlu dilakukan adalah melakukan gerakan huruf I, L, dan U secara terbalik sebanyak 30 kali searah jarum jam. Cara lain adalah memastikan pelekatan yang baik saat menyusui serta memberikan ASI sesering mungkin agar bayi tidak menangis terlalu lama.

"Pemijatan dilakukan searah jarum jam karena sesuai arah pencernaan. Jika berlawanan justru akan membuat bayi semakin kolik atau kembung. Pemijatan tidak hanya pada bagian perut tapi juga di bagian punggung dari atas ke bawah dengan menggunakan minyak telon sebanyak 30 kali," paparnya.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus