Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Coccyx atau tulang ekor pada dasarnya berada di dasar saluran atau lahir bayi. Bayi bersentuhan langsung dengan tulang ekor ketika keluar dari saluran lahir. Tekanan yang terjadi ketika bayi melewati saluran lahir tersebut dapat menyebabkan memar, dislokasi, atau bahkan patah tulang ekor.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ibu hamil yang pernah mengalami cedera tulang ekor di masa lalu lebih mungkin mengalami cedera tulang ekor lagi saat melahirkan. Penting untuk memperbaiki cedera yang ada sebelum bayi Anda dilahirkan untuk mengurangi kemungkinan cedera tambahan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Bisakah seseorang cedera tulang ekor saat melahirkan?
Melansir dari healthline, cedera tulang ekor saat melahirkan memang bisa terjadi. Hal ini sering terjadi karena tekanan dari kepala bayi saat mereka melewati saluran tempat ia lahir, terutama selama tahap akhir persalinan.
Tekanan ini bisa sangat kuat dan dapat memar, patah tulang, atau dislokasi tulang ekor ibu. Tulang ekor adalah bagian terendah dari tulang belakang dan terdiri dari 3-5 ruas tulang belakang. Bentuknya kecil dan berbentuk segitiga. Wanita lima kali lebih mungkin mengalami nyeri tulang ekor daripada pria.
Cedera tulang ekor saat melahirkan lebih sering terjadi bila persalinan berlangsung lama atau sulit, terutama bila diperlukan forsep atau persalinan dengan vakum. Komplikasi ini juga dikenal sebagai beberapa penyebab yang lebih umum dari cedera kelahiran.
Wanita yang mengalami cedera tulang ekor saat melahirkan mungkin merasakan nyeri pada area tulang ekor. Mereka juga mungkin mengalami rasa sakit yang parah saat duduk atau berbaring.
Penyebab cedera tulang ekor saat melahirkan
Cedera tulang ekor saat melahirkan terjadi ketika bayi akan lahir dan bersentuhan dengan tulang ekor ibunya secara langsung. Jika tulang ekor sang ibu sejajar dengan benar, tulang ekor akan memanjang ke belakang sehingga bayi dapat melewatinya.
Namun, beberapa wanita memiliki tulang ekor yang terjebak ke depan yang menyebabkan bayi melewatinya dengan paksa. Tekanan ini bahkan dapat menyebabkan tulang ekor terkilir, yang dapat menyebabkan kejang otot dan nyeri pada dasar panggul.
Beberapa situasi lain yang dapat menyebabkan cedera tulang ekor selama kelahiran, termasuk:
1. Bayi yang lahir dengan posisi menghadap ke atas, menyebabkan bagian belakang tengkorak menekan tulang ekor
2. Bayi dengan berat lebih dari 8 pon, 13 ons
3. Persalinan yang sulit atau rumit
4. Kelalaian medis
5. Panggul kecil atau sempit
6. Penggunaan tang atau persalinan vakum
Selain itu, jika seorang wanita pernah mengalami patah tulang ekor di masa lalu, ia memiliki risiko yang lebih besar untuk mengalami cedera tulang ekor saat ia melahirkan.
Sebagian besar wanita yang mengalami cedera tulang ekor saat melahirkan mendengar bunyi retakan atau letupan saat ia melahirkan. Jika tulang ekor cedera, biasanya terdapat nyeri tekan dan nyeri yang lebih buruk ketika duduk.
Gejala cedera tulang ekor saat melahirkan yaitu:
1. Tulang ekor terasa sakit
2. Kecemasan
3. Nyeri punggung
4. Depresi
5. Nyeri setelah duduk dalam waktu lama
6. Nyeri saat mengejan untuk buang air besar
7. Nyeri saat berhubungan seks
8. Nyeri menusuk di tulang ekor
9. Kurang tidur
Jika dicurigai adanya cedera tulang ekor saat lahir, dokter Anda akan melakukan pemeriksaan visual pada area tersebut untuk memeriksa apakah ada fraktur, kelainan bentuk, massa, atau infeksi. Kemudian, mereka akan melakukan pemeriksaan rektal internal dan eksternal serta mungkin akan melakukan rontgen untuk memastikan cedera tersebut.
Pilihan Editor: Apa Fungsi Tulang Ekor Manusia?
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.