Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Depok - Komisi Penanggulangan AIDS Kota Depok memperkirakan ada sekitar 48.800 orang penderita HIV di kota ini. Data tersebut didapatkan dari pendataan penderita HIP sejak 2012 sampai Agustus 2015.
Sekretaris KPA Heri Kuntowo mengatakan telah menemukan 488 penderita HIV. Berdasarkan data hitung-hitungan badan kesehatan dunia setiap satu orang terinfeksi di belakangnya ada seratus orang juga yang terkena penyakit yang belum ada obatnya ini.
"Artinya yang terkena HIV di Depok sudah mencapai 48 ribuan. Itu yang terdata. Penyakit ini seperti fenomena gunung es," kata Heri, Jumat, 30 Oktober 2015.
Ratusan Hijaber Terkena HIV/AIDS, Ini Penyebabnya
Ia menuturkan 70 persen penderita HIV di Depok disebabkan perilaku heteroseksual dan 30 persen karena penggunaan jarum suntik. Bahkan dari jumlah yang telah ditemukan ada 28 orang meninggal karena HIV.
Komisi saat ini telah memfasilitasi untuk pemberian jarum suntik bagi penyalah guna narkoba yang direhabilitasi. Soalnya, pengguna narkoba yang menderita HIV, mayoritas menggunakan satu jarum suntik bersama.
Berbagai cara telah dilakukan Komisi untuk menanggulangi penyakit melalui pencegahan, pengobatan, dan rehabilitasi. Menurutnya, sangat sulit mengenali penderita HIV, tanpa melalui tes kesehatan. "Penderita HIV sulit dibedakan. Kecuali penderita AIDS yang mudah dikenali," ujar Heri.
Penyakit Paling Mematikan, TBC Salip HIV/AIDS
Kepala Seksi Rehabilitasi BNN Kota Depok Engkos Kosidin mengatakan berdasarkan survei terakhir yang telah dilakukan pihaknya bersama Universitas Indonesia pada 2012, ada tiga dari seratus orang yang sudah memakai teratur narkoba. Tes ini dilakukan kepada siswa dan mahasiswa. "Narkoba yang paling banyak digunakan di Depok adalah sabu-sabu," ujarnya.
Untuk tingkat pelajar dan mahasiswa mayoritas yang kecanduan memakai obat penenang dan ganja. BNN telah melakukan rehabilitasi para penderita narkoba berdasarkan instruksi presiden. Depok mendapat jatah 750 penderita yang harus direhabilitasi dari seratus ribu penderita di tingkat nasional. "Baru tercapai 54,1 persen dari yang ditargetkan. Itu pun kebanyakan orang Bekasi yang direhabilitasi di Depok," ujarnya.
Peneliti Ini Klaim Temukan Vaksin HIV/AIDS
Orang Bekasi direhabilitasi di Depok karena tidak memiliki BNN tingkat kota sehingga Bekasi mengekor ke Depok. Para pecandu narkoba saat ini direhabilitasi di pesantren, RSKO, dan Lido, Jawa Barat. "Yang penting edukasi dan peran keluarga bagi mereka yang sudah kecanduan," kata Engkos.
IMAM HAMDI
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini