Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Berita Tempo Plus

Apa Salahnya Jadi Orang Botak

Peradaban Barat dan Timur tak membedakan pria botak dan berambut. Namun media dan iklan membentuk stigmatisasi pria botak.

21 Maret 2023 | 00.00 WIB

Ilustrasi seorang pria botak. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi seorang pria botak. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Ringkasan Berita

  • Sepanjang sejarah, pria botak tak dibedakan dari pria berambut.

  • Stigmatisasi terhadap pria botak muncul di abad XX, seiring maraknya produk penumbuh rambut.

  • Pria berambut digambarkan sebagai orang bahagia, sementara orang stres digambarkan dengan pria botak.

Kebotakan adalah hal yang umum terjadi. Data menunjukkan lebih dari 50 persen pria mengalami kebotakan. Kondisi ini juga merupakan kondisi fisik yang tidak perlu dikhawatirkan (karena data menunjukkan bahwa pria botak memiliki waktu hidup yang sama dengan pria berambut). Jadi, mengapa Pangeran Harry, dalam memoarnya, menganggap kebotakan yang dialami kakaknya sebagai hal yang mengkhawatirkan?

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus