Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Pilek Biasa dan Influenza Memiliki Perbedaan, Apa Saja?

Sebagian orang masih menganggap pilek dan influenza hal yang sama. Padahal pilek dan influenza berbeda dari sisi derajat keparahannya.

4 Mei 2018 | 16.37 WIB

Ilustrasi pria flu. shutterstock.com
Perbesar
Ilustrasi pria flu. shutterstock.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Sebagian orang masih menganggap pilek dan influenza hal yang sama. Padahal, walau memiliki gejala yang relatif sama namun keduanya berbeda dari sisi derajat keparahannya. "Selesma itu batuk dan pilek sehari-hari. Sementara influenza disebabkan virus influenza. Demam karena influenza biasanya hingga 38 derajat celcius dan berlangsung hingga 4 hari," kata Ketua Indonesia Influenza Foundation (IIF), Cissy B Kartasasmita, di Jakarta, Jumat 4 Mei 2018.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Berbeda dengan selesma, influenza cenderung tidak mudah disembuhkan. Kemudian, selain demam, penderita influenza biasanya mengalami sakit kepala yang lebih berat derajatnya dibanding mereka yang menderita pilek. "Sakit kepala dan badan lebih berat. Musimnya tertentu. Gejalanya lebih berat," kata Cissy. Baca: Pengobatan Depresi Tak Bisa Sembarang, Begini Tahapannya

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gejala lainnya influenza yakni nyeri dan pegal yang relatif sering ketimbang pilek atau selesma, batuk lebih berat dan penderita biasanya harus berbaring di atas tempat tidur selama 5-10 hari, karena tubuhnya lemah. Mereka yang terkena influenza umumnya jarang mengalami bersin-bersin dan sakit tenggorokan. Berbeda dengan penderita pilek yang cenderung mengalami kedua kondisi ini. Baca: Apa Istimewanya Kopi Hitam Pahit? Intip Jawaban Hamish Daud

Selain itu, influenza biasanya menyebabkan komplikasi seperti pneumonia, gagal ginjal, gagal hati dan bahkan bisa mengancam jiwa. Sementara pada selesma, komplikasi yang terjadi biasanya sinus atau infeksi telinga. "Mereka yang kena influenza harus istirahat. Agar tak menulari orang lain," kata Samsuridjal Djauzi, dari Satgas Imunisasi Dewasa Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus