Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Profesor Harvard Medical School Ungkap Manfaat Bekam

Bekam populer sejak dulu, berikut manfaatnya

22 Juli 2021 | 13.20 WIB

Aktor action Dwayne Johnson alias The Rock memamerkan tubuhnya penuh bulatan merah gelap bekas terapi bekam atau cup di akun media sosialnya. The Rock merasa terapi bekam ini cocok untuk postur serta kondisi tubuhnya. Instagram/@therock
Perbesar
Aktor action Dwayne Johnson alias The Rock memamerkan tubuhnya penuh bulatan merah gelap bekas terapi bekam atau cup di akun media sosialnya. The Rock merasa terapi bekam ini cocok untuk postur serta kondisi tubuhnya. Instagram/@therock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta -Terapi bekam sangat populer di Indonesia. Masyarakat Indonesia menjadikan bekam sebagai salah satu pengobatan alternatif karena diyakini dapat mengeluarkan racun-racun yang berada di dalam tubuh.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pakar kesehatan dari Harvard Medical School, Robert H. Smerling, mengatakan sejumlah penelitian telah dilakukan untuk menjawab keampuhan bekam sebagai salah satu terapi kesehatan tapi belum ada hasil yang meyakinkan.

Namun, kata Smerling, ada jurnal ilmiah yang ditulis pakar kesehatan dari Cina pada 2015 dengan judul Traditional Chinese medicine for neck pain and low back pain: a systematic review and meta-analysis mengungkap jika bekam berdampak positif untuk meredakan sakit leher atau punggung kronis. “Tapi kualitas buktinya terlalu terbatas untuk menarik kesimpulan yang tegas,” katanya dikutip dari laman resmi Harvard Health Publishing, Kamis, 22 Juli 2021.

Bekam adalah teknik menarik cairan dalam tubuh ke area yang dipasangi alat bekam. Kulit akan berubah warna menjadi seperti memar karena pembuluh darah yang berada di bawahnya pecah. Terapi ini biasanya dilakukan di sejumlah titik tubuh dan berlangsung selama beberapa menit.

 

Mantan kepala klinis divisi reumatologi di Beth Israel Deaconess Medical Center (BIDMC) itu menuturkan banyak ahli yang menyatakan jika bekam aman, selama tidak mempermasalahkan warna kulit yang berubah. Pasalnya seiring berjalannya waktu warna itu akan memudar. Jarang ada keluhan dari para pasien usai menjalani pengobatan ini.

Menurut Smerling, para pasien terapi bekam percaya pengobatan ini bisa meredakan nyeri otot, sakit di punggung dan leher, menyembuhkan penyakit kulit seperti jerawat dan gatal-gatal, menurunkan kolesterol, migrain, radang sendi lutut, serta meningkatkan kekebalan tubuh. Selain itu, bekam diyakini bisa mengembalikan keseimbangan antara kekuatan positif dan negatif, menghilangkan faktor penyebab penyakit, dan meningkatkan sirkulasi darah.

 

JACINDA NUURUN ADDUNYAA

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus