Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Psikolog UGM Sebut Bijaksana jadi Kunci Bahagia di Masa Tua

Menjadi tua dan bahagia bukanlah suatu kemustahilan. Ini tips agar masa tua bahagia menurut Psikolog UGM

30 Agustus 2021 | 20.44 WIB

Ilustrasi pasangan lansia. Shutterstock
Perbesar
Ilustrasi pasangan lansia. Shutterstock

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi tua adalah sebuah kepastian dalam siklus kehidupan. Setiap detik tubuh akan terus bertumbuh dan berkembang. Hal ini tidak dapat dicegah, dihentikan, atau ditolak.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Masing-masing fase kehidupan ini memiliki ciri khasnya masing-masing. Misalnya ketika balita, kita masih memiliki sifat manja. Seiring berjalannya waktu, sifat manja sewaktu balita hilang ketika menginjak masa remaja. Lambat laun, kita menjadi semakin bijaksana. Begitu seterusnya. 

 

Bijaksana merupakan pengetahuan mendalam terhadap kehidupan yang termanifestasi dalam perilaku keseharian berupa kematangan ego dan integritas. “kognitif, afektif, dan reflektif merupakan faktor internal sedangkan lingkungan fisik dan sosial adalah faktor eksternal yang dapat mempengaruhi kebijaksanaan,” kata Dosen Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, Aisah Indati seperti dikutip oleh Tempo dari laman psikologi.ugm.ac.id, Rabu 5 Mei 2021.

 

Aisah mengatakan bahwa kebijaksanaan pada lansia selaras dengan kondisi mental yang sehat. Kriteria mental yang sehat sendiri adalah pengetahuan diri, penerimaan diri, harga diri, kepercayaan diri, mampu mengendalikan dan mengembangkan diri, dan memiliki kemauan untuk berhubungan dengan orang lain baik secara interpersonal maupun sosial.

 

Menurut Aisah, ada tiga aspek penting untuk mencapai kearifan di masa tua. Pertama, memiliki rasa kepuasan dalam hidup yang berarti meski banyak kekurangan dalam diri, tetapi tetap merasa puas dan bersyukur. Kedua, memiliki keterbukaan dalam hidup yang dapat diartikan mampu untuk mau belajar dari orang. Ketiga, memiliki kebermaknaan hidup atau berharga dimana mau mengkomunikasikan rasa sakit yang dirasakan baik secara fisik maupun psikologis.

 

Ia menyarankan untuk selalu berpikiran positif terhadap segala sesuatu yang terjadi, termasuk yang tidak dikehendaki, dengan sabar, evaluasi, dan terima apa adanya karena memang tidak ada manusia yang sempurna.

 

Menurut Aisah cara mencapai kebijaksanaan agar bisa bahagia di masa tua sangat mudah diucapkan, tetapi ketika akan dilakukan akan terasa sangat sulit. “Cara mencapai kebijaksanaan sebenarnya sangat sederhana untuk diucapkan, namun terkadang memang terasa sulit untuk dilakukan,” tuturnya.

 

NAUFAL RIDHWAN ALY

Baca juga:

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus