Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Anda masih ingat dengan pernyataan Menko Polhukam Mahfud MD yang mengatakan penyakit Covid-19 tak ubahnya seperti flu yang secara musiman kerap kita alami?
Artikel ini telah tayang di Bisnis.com dengan judul "Mahfud Ajak Warga Tenang Hadapi Covid-19: Anggap Saja Flu Biasa", Klik selengkapnya di sini: https://kabar24.bisnis.com/read/20210726/15/1421844/mahfud-ajak-warga-tenang-hadapi-covid-19-anggap-saja-flu-biasa.
Author: Mutiara Nabila
Editor : Fitri Sartina Dewi
Download aplikasi Bisnis.com terbaru untuk akses lebih cepat dan nyaman di sini:
Android: http://bit.ly/AppsBisniscomPS
iOS: http://bit.ly/AppsBisniscomIOS
"Penyakit ini sama dengan flu biasa, beli obat selesai," ujarnya pada Juli 2021 lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sekilas, gejala terinfeksi virus Covid-19 memang tak ubahnya seperti kita kena flu. Seperti demam, meriang batuk dan lain sebaigainya. Karena itulah, tak sedikit ada anggapan bahwa vaksin flu juga bisa mencegah terinfeksi Covid-19
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Ada sebagian yang memilih vaksin flu atau influenza untuk mencegah atau setidaknya menekan dampak Covid-19. Tentu, vaksin influenza tetap bermanfaat dan memang sudah diakui secara medis. Tapi apakah vaksin flu bisa mencegah Covid-19?
Dalam unggahannya dokter Adam Prabata @adamprabata, dokter umum yang sedang menyelesaikan studinya di Universitas Kobe, anggapan bahwa vaksin flu bisa mencegah vaksin Covid-19 karena orang yang menerima vaksin influenza dan terkena Covid-19 risiko kematian, masuk icu dan alat bantu pernafasan lebih rendah.
Demikian pula dengan vaksin Pneumococcal Conjugate Vaccine PCV atau pneumonia. Meskipun tidak dapat dibuktikan secara gamblang dapat mencegah Covid-19, orang yang telah menerima vaksin PCV berisiko lebih rendah untuk didiagnosis Covid-19. Juga risiko rawat inap dan kematian lebih rendah.
Disebutkan oleh Novrina W. Resti, dokter di poliklinik Itjen Kemendikbud bahwa vaksin PCV dan influenza tipe B tidak memberikan proteksi terhadap virus corona, terlebih untuk jenis terbaru. “Virusni adalah jenis yang sangat baru dan berbeda dengan virus yang ada sebelumnya,” ungkapnya dalam itjen.kemendikbud.go.id.
Dari penjelasan Adam yang mengutip GAVI, aliansi vaksin dunia belum ada hasil uji klinis vaksin influenza dan PCV terhadap Covid-19. Meski penelitian epidemiolog telah menguji kemampuan kedua vaksin tersebut.
Mengutip dari laman Rumah Sakit Permata Keluarga Husada rspermata.co.id beberapa gejala flu dan Covid-19 ada yang sama, sehingga sulit untuk membedakan.
Meski Flu dan Covid -19 memiliki banyak kemiripan, terdapat beberapa hal yang bisa membedakan keduanya. Covid-19 disebut lebih mudah menular dibandingkan flu dan bisa menyebabkan penyakit yang serius pada sejumlah orang.
Berbeda dengan flu, Covid-19 memerlukan waktu yang lebih lama untuk menunjukkan gejala. Hal ini terjadi karena masa inkubasi Covid-19 lebih lama dibandingkan flu.
Pada artikel yang dikurasi oleh dokter Ulfah Nur Lathiifah itu ditegaskan bahwa vaksin flu tidak bisa menggantikan vaksin Covid-19. Virus influenza punya karakteristik berbeda dengan virus Corona.
Meskipun tidak efektif untuk melawan Covid-19, Novrina menyebut bahwa vaksin PCV dapat mencegah penyakit pneumokokus, seperti penyakit radang paru (pneumonia), radang selaput otak (meningitis), dan infeksi darah (bakteremia). Di mana penyakit ini dapat berisiko tinggi saat terjangkit Covid-19 dan pada lansia, anak-anak, dan yang mengalami penurunan imun lain.
Vaksin PCV ini berikan 3 kali dosis dan sekali untuk dosis boosting dengan dua tahapan. Pertama menggunakan jenis konjugasi dan yang kedua menggunakan jenis polisakarida. Vaksin yang ditujukan untuk bakteri streptokokus pneumoniae, yang dapat menyerang manusia pada rentang usia 5-50 tahun.
TATA FERLIANA