Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Yogyakarta - Keraton Pura Pakualaman Yogyakarta mulai bersolek untuk menyongsong acara pernikahan putra mahkotanya, Bendara Pangeran Hario (BPH) Kusumo Bimantoro dengan Maya Lakshita Noorya bertajuk Dhaup Ageng awal Januari 2019 ini. BPH Kusumo Bimantoro merupakan putra sulung dari Raja Keraton Pura Pakualaman yang juga Wakil Gubernur DIY, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Ario Paku Alam X.
Baca: Aura Kasih Pamer Foto-foto Pernikahan dengan Eryck Amaral
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pantauan Tempo, pada Rabu 2 Januari 2018 sejumlah tenda putih untuk para tamu mulai berdiri di kawasan luar dan dalam komplek Pura Pakualaman. Sedangkan di kawasan utama Pura Pakualaman yakni bangsal Sewatama juga tampak sejumlah janur menghiasi atap bagian depan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tenda-tenda putih juga tampak di bagian barat Pura Pakualaman. Pada tanggal 2 Januari 2019 digelar Ijab Kobul dua mempelai dan kemudian dilanjutkan dengan resepsi dua hari pada Sabtu dan Minggu 5-6 Januari 2019 serta Senin 7Januari 2019 yang ditutup dengan acara pamitan.Pura Pakualaman Yogya bersiap sambut Dhaup Ageng 5-6 Januari 2019. Tempo/Pribadi Wicaksono
Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri kabinet serta raja-raja se-nusantara bakal hadir dalam resepsi itu. Untuk presiden dan para pejabat negara akan hadir pada resepsi Sabtu tanggal 5 Januari 2018. Hari berikutnya, Minggu 6 Januari 2019, akan ada 1.500 undangan dari berbagai kalangan di DIY seperti tokoh masyarakat, tokoh budayawan ataupun seniman.
Ketua Umum Panitia Dhaup Ageng, KPH Indrokusumo mengatakan pada Rabu, 2 Januari 2019, rangkaian acara resepsi pernikahan dimulai. Rangkaian tersebut terdiri dari sebelas tahap, mulai dari Majang, Tarub, Nyengker, Siraman, Midodareni, Tantingan, Ijab, hingga Resepsi dan Pamitan. Rangkaian ini akan berlangsung hingga Senin, 7 Januari.
Baca: Berjuang Sejak 2012, Simak Cara Greg Nwokolo Meraih Cinta
Indrokusumo menyebut, sejak jumenengan atau dilantik, Paku Alam X menyatakan diri akan mengemban kebudayaan dan tradisi. "Sehingga untuk hajat mantunya ini menjadi salah satu kiprah beliau mengemban kebudayaan melalui rangkaian acara Dhaup Ageng," ujarnya.
Acara Dhaup Ageng itu seluruhnya mengikuti tata cara yang berlaku di Kadipaten Pakualaman. Termasuk, rangkaian upacara seperti Panggih (pertemuan dua mempelai) dan resepsi yang akan dilaksanakan di bangunan utama Istana Pakualaman, yaitu Bangsal Sewatama.
Dalam acara Dhaup Ageng ini akan disediakan layar besar untuk masyarakat menyaksikan jalannya upacara. Meski menjadi acara nguri-nguri kebudayaan, namun Indrokusumo memastikan acara ini tidak menggunakan Dana Keistimewaan. Acara ini tetap menjadi acara keluarga yang sudah disiapkan oleh pihak mempelai. “Tidak menggunakan Danais (Dana Keistimewaan). Jadi Danais sudah ada pedomannya untuk kebudayaan, tapi bukan untuk ini,” ujarnya.
Meski sesuai dengan pakem, Paku Alam X tidak menghendaki acara ini menjadi acara yang besar. Bahkan, pihak Pakualaman juga tidak akan menggelar kirab. “Tidak melaksanakan kirab. Beliau menghendaki tidak perlu besar-besaran tapi tetap pada pakemnya. Misalnya dari Puro Pakualaman ke masjid dengan jalan kaki itu sudah bagian dari kirab. Habis ijab masuk ke Puro, itu bagian dari kirab,” katanya.
Baca: Kue Pernikahan Miley Cyrus Sederhana dan Vegan
Total ada sebanyak 750 tamu undangan akan hadir di resepsi pernikahan tanggal 5 Januari, dan 2.500 undangan akan hadir di tanggal 6 Januari.