Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kanker payudara adalah salah satu jenis kanker yang sering terjadi. Deteksi dini sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhan dan keberhasilan perawatan. Untuk membantu wanita mengidentifikasi potensi risiko kanker payudara lebih awal, ada beberapa upaya deteksi dini yang dapat dilakukan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) adalah metode deteksi dini yang sederhana yang dapat dilakukan oleh setiap wanita di rumah. Langkah pertama melibatkan pemeriksaan secara visual dan perabaan payudara sendiri setiap bulan, biasanya setelah menstruasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Berikut langkah-langkah dari Yayasan Kanker Indonesia yang bisa diikuti saat melakukan SADARI 7-10 hari setelah menstruasi:
1. Berdiri tegak
Cermati bila ada perubahan pada bentuk dan permukaan kulit payudara, pembengkakan dan/atau perubahan pada puting. Bentuk payudara kanan dan kiri tidak simetris? Jangan cemas, itu biasa.
2. Angkat kedua lengan ke atas, tekuk siku dan posisikan tangan di belakang kepala. dorong siku ke depan dan cermati payudara; dan dorong siku ke belakang dan cermati bentuk maupun ukuran payudara.
3. Posisikan kedua tangan pada pinggang, condongkan bahu ke depan sehingga payudara menggantung, dan dorong kedua siku ke depan, lalu kencangkan (kontraksikan) otot dada
4. Angkat lengan kiri ke atas, dan tekuk siku sehingga tangan kiri memegang bagian atas punggung. Dengan menggunakan ujung jari tangan kanan, raba dan tekan area payudara, serta cermati seluruh bagian payudara kiri hingga ke area ketiak. Lakukan gerakan atas-bawah, gerakan lingkaran dan gerakan lurus dari arah tepi payudara ke puting, dan sebaliknya. Ulangi gerakan yang sama pada payudara kanan
5. Cubit kedua puting. Cermati bila ada cairan yang keluar dari puting. Berkonsultasilah ke dokter seandainya hal itu terjadi.
6. Pada posisi tiduran, letakkan bantal di bawah pundak kanan. Angkat lengan ke atas. Cermati payudara kanan dan lakukan tiga pola gerakan seperti sebelumnya. Dengan menggunakan ujung jari-jari, tekan-tekan seluruh bagian payudara hingga ke sekitar ketiak.
Wanita disarankan untuk mencari perubahan pada bentuk, ukuran, atau tekstur payudara mereka. Perubahan seperti benjolan, perubahan warna kulit, atau keluarnya cairan dari puting payudara dapat menjadi tanda awal kanker payudara. Jika menemukan perubahan seperti itu, segera berkonsultasi dengan dokter untuk evaluasi lebih lanjut.
Upaya pencegahan kanker payudara juga bisa melibatkan pemeriksaan mamografi. Ini adalah metode deteksi dini kanker payudara menggunakan sinar-X rendah dosis untuk membuat gambar detil payudara.
Biasanya, mamografi direkomendasikan untuk wanita di atas usia 40 tahun dan harus dilakukan setiap dua tahun. Mamografi bisa mendeteksi kanker payudara bahkan sebelum gejala fisik muncul, memungkinkan perawatan lebih awal dan peningkatan peluang kesembuhan.
Pemeriksaan payudara oleh tenaga kesehatan adalah upaya deteksi dini yang melibatkan dokter atau perawat yang melakukan pemeriksaan fisik payudara. Ini dilakukan dengan lebih teliti daripada SADARI dan dapat mendeteksi perubahan yang mungkin tidak terasa oleh wanita. Pemeriksaan ini direkomendasikan sebagai bagian dari perawatan kesehatan rutin dan dapat membantu dalam mendeteksi gejala-gejala awal kanker payudara.
Penting untuk diingat bahwa deteksi dini kanker payudara sangat krusial. Semakin cepat kanker payudara terdeteksi, semakin besar peluang kesembuhan dan kesuksesan perawatan. Selain tiga upaya di atas, penting juga untuk menjaga gaya hidup sehat, seperti pola makan yang baik, olahraga teratur, dan menghindari kebiasaan merokok dan alkohol, karena ini dapat membantu mengurangi risiko terkena kanker payudara.
P2PTM KEMKES
Pilihan editor: Hari Tanpa Bra atau No Bra Day: Tingkatkan Kesadaran Kesehatan Payudara, Waspada Kanker Payudara