Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Ditemukannya varian baru virus corona membuat banyak orang cemas. Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito mengatakan secara umum semua jenis virus bisa bermutasi saat replikasi dalam proses infeksi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pernyataan itu menanggapi ditemukannya mutasi virus corona yang memunculkan varian baru virus tersebut di Inggris, Eropa, dan Australia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
"Secara umum semua virus bisa bermutasi pada saat replikasi dalam proses infeksi. Upaya yang dapat dilakukan saat ini adalah dengan menekan penularannya," ujar Wiku dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Kamis, 24 Desember 2020.
Wiku mengatakan dengan mematuhi protokol kesehatan maka semua pihak bisa berkontribusi dalam menekan laju mutasi COVID-19 karena replikasi virus dalam proses infeksi bisa dicegah.
Terkait ditemukannya varian COVID-19 baru di Wales selatan, Inggris, Eropa, dan Australia, Wiku menyampaikan Pemerintah Indonesia berkomitmen melakukan surveillance perubahan genetika virus serta sebarannya secara nasional maupun global sebagai upaya antisipatif terhadap jenis atau sebaran hasil mutasi COVID-19 di Indonesia.
Dia menekankan selain melakukan upaya dengan pendekatan ilmiah, pemerintah tanggap dengan kebijakan pengetatan mobilitas termasuk kedatangan orang dari luar negeri. Peraturan tentang pengetatan mobilitas kedatangan orang dari luar negeri khususnya Inggris, Eropa, dan Australia, diatur dalam Surat Edaran Nomor 3 Tahun 2020 tentang Regulasi Perjalanan. Hal ini diperlukan dengan tujuan untuk melindungi keselamatan dan kesehatan WNI dari kemunculan kasus impor.
*Ini adalah konten kerja sama Tempo.co dengan #SatgasCovid-19 demi memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tegakkan protokol kesehatan, ingat selalu #pesanibu dengan #pakaimasker, #jagajarakhindarikerumunan, dan #cucitanganpakaisabun.