Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Sebab Ruangan dengan Jendela Lebih Baik saat Pandemi Covid-19

Dokter menyebut ruangan dengan jendela lebih baik di masa pandemi Covid-19 dibanding yang ber-AC, termasuk untuk isolasi mandiri.

6 Februari 2021 | 17.05 WIB

Ilustrasi kamar tidur. Pixabay.com/StuBaileyPhoto
Perbesar
Ilustrasi kamar tidur. Pixabay.com/StuBaileyPhoto

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Terpilih PB IDI sekaligus Ketua Tim Mitigasi COVID-19 PB IDI, Dr. Muhammad Adib Khumaidi, mengatakan sesuai anjuran Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ruangan dengan jendela yang bisa dibuka lebih baik di masa pandemi COVID-19 dibanding yang pakai penyejuk ruangan atau AC.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

"Di kondisi pandemi, AC kurang dianjurkan. Jadi kami lebih menganjurkan untuk membuka jendela," katanya dalam webinar yang digelar Yayasan Gerakan Masyarakat Sadar Gizi, Jumat, 5 Februari 2021.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hal senada juga diungkapkan Ketua Umum Perhimpunan Sarjana dan Profesional Kesehatan Masyarakat Indonesia (PERSAKMI) sekaligus epidemiolog Universitas Hasanuddin, Prof. Dr. Ridwan Amiruddin. Dia menuturkan saat ini rekomendasi lain WHO selain #jagajarak, #pakaimasker, #cucitangan yakni membuka jendela karena klaster kantor yang terjadi selama ini sebagian besar terjadi di ruangan ber-AC.

Sebuah pelajaran penting di Korea Selatan pada sebuah restoran beberapa waktu lalu menunjukkan penularan COVID-19 dari satu orang ke orang lain, padahal tidak saling berkontak langsung, terjadi di ruangan ber-AC. Kemudian, jika kondisi tidak memungkinkan membuka jendela, misalnya saat berada di gedung-gedung tinggi, Adib menyarankan penggunaan air purifier dengan HEPA filter untuk menjaga kondisi ventilasi dalam suatu ruangan.

Beberapa waktu lalu, ada teori yang mengatakan ion-ion tertentu bisa membantu mensterilkan ruangan. Menurut Adib, hal ini masih membutuhkan pembuktian secara ilmiah. Ruangan dengan jendela terbuka juga disarankan bagi orang yang menjalani isolasi mandiri, baik yang bergejala ringan atau tanpa gejala (OTG).

"Karena itu, diharapkan saat isolasi mandiri, supaya menggunakan udara terbuka. Penggunaan AC dibatasi. Ini yang paling direkomendasikan," ujarnya.

Kalaupun ruangan yang digunakan untuk isolasi mandiri ber-AC, sebaiknya segera membersihkan AC dalam ruangan itu setelah selesai digunakan dan setelah selesai isolasi mandiri karena COVID-19 AC harus dibersihkan.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus