Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Sederet Penyebab dan Faktor Risiko OCD

Setidaknya ada lima faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami OCD. Apa saja?

7 Mei 2023 | 16.42 WIB

Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team
Perbesar
Ilustrasi wanita bekerja dalam kondisi cemas. Foto: Unsplash.com/Icons8 Team

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Obsessive-Compulsive Disorder (OCD) adalah gangguan kecemasan yang ditandai dengan adanya pikiran obsesif atau khawatir yang berulang-ulang dan perilaku kompulsif yang dilakukan untuk mengurangi kecemasan tersebut.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo

Ini merupakan gangguan mental yang kompleks dan multi-faktorial. Artinya, ada banyak faktor yang dapat menyebabkan seseorang mengalami OCD. Melansir laman Medical News Today, berikut beberapa faktor yang menyebabkan OCD:

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

1. Genetik

Adanya riwayat keluarga dengan OCD dapat meningkatkan risiko seseorang untuk mengalami gangguan ini. Gen yang mempengaruhi bagaimana otak merespons neurotransmitter dopamin dan serotonin, dapat menyebabkan gangguan tersebut.

2. Autoimun

Terkadang, gejala OCD muncul pada anak-anak setelah infeksi, seperti nfeksi streptokokus kelompok A, termasuk radang tenggorokan; penyakit lyme; dan virus flu H1N1. Pada anak dengan pediatrik acute-onset neuropsychiatric syndrome (PANS), gejalanya mulai dan mencapai intensitas penuh dalam waktu 24-72 jam.

3. Perilaku

Orang dengan OCD belajar untuk menghindari rasa takut dengan melakukan ritual. Awalnya, ketakutan muncul selama periode stres yang intens seperti peristiwa traumatis atau kehilangan. Setelah itu, mereka mengaitkan objek atau keadaan dengan perasaan takut tersebut dan mulai menghindari objek atau situasi tersebut dengan cara khas OCD.

4. Kognitif

OCD bisa dimulai ketika orang salah menafsirkan pikiran mereka sendiri. Seseorang dengan OCD merasa lebih intens atau ekstrem tentang pikiran yang tidak diinginkan atau mengganggu. Misalnya, seseorang yang merawat bayi memiliki pikiran yang mengganggu tentang melukai bayi secara tidak sengaja di bawah tekanan yang kuat.

Seseorang biasanya mengabaikan pikiran ini, tetapi jika pikiran itu tetap ada, mereka mungkin mengambil makna yang tidak beralasan. Orang dengan OCD yakin bahwa tindakan dalam pikiran tersebut akan terjadi. Karena itu, mereka mengambil tindakan yang berlebihan dan terus-menerus untuk mencegah ancaman atau bahaya.

5. Lingkungan

OCD dapat dipicu oleh peristiwa kehidupan yang penuh tekanan pada orang dengan kecenderungan genetik atau lainnya. Gejala OCD dapat muncul dalam waktu 6 bulan setelah kejadian seperti melahirkan, komplikasi selama kehamilan atau persalinan, konflik yang parah, penyakit serius, atau cedera otak traumatis. OCD juga dapat terjadi bersamaan dengan gangguan stres pasca-trauma atau PTSD.

Selain itu, mengutip WebMD, berikut beberapa faktor risiko OCD:

- Orang tua, saudara kandung, atau anak dengan OCD

- Perbedaan fisik di bagian tertentu dari otak

- Depresi, kecemasan, atau tics

- Pengalaman dengan trauma

- Riwayat pelecehan fisik atau seksual sebagai seorang anak.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus