Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Sendai- Ingin mencicipi sate klatak ala Jepang? Anda yang sedang bepergian ke Jepang, terutama di Sendai, jangan lewatkan Gyutan-yaki. Hidangan lidah sapi khas Sendai, yang disajikan di Restoran Tanya Zenjirou di 2-8-3 Kitane, Aoba-ku, Sendai, Prefektur Miyagi, Tohuku, Jepang ini memiliki cita rasa mirip sate klatak Imogiri, Bantul, Yogyakarta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sekali mengunyah lidah sapi bakar ala Sendai ini, Anda yang pernah menjajal sate klatak seperti teringat nostalgia makan sate kambing muda yang ditusuk menggunakan jeruji motor ini. Persis sekali. Tapi tentu, penyajiannya tidak menggunakan jeruji motor melainkan potongan lidah di atas piring dilengkapi dua sosis sapi nan lembut di lidah.
Potongan Tebal Gyutan-yaki
Potongan tebal lidah sapi benar-benar memuaskan perut yang bergejolak sedari pagi menahan dingin udara Sendai bersuhu 14 derajat celcius. Saat saya berkunjung ke Sendai atas undangan Japan National Tourism Organisation pada Kamis, 9 November 2023, suhu musim gugur itu sudah menonjok saya sebagai orang tropis. Tak terbayangkan jika saya tiba di musim dingin, perut akan meronta-ronta mencari kehangatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Sajian Gyutan-yaki yang disajikan di Restoran Tanya Zenjirou, Sendai, Jepang. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Karenanya, sepiring lidah sapi bakar yang bernama Gyutan-yaki ini dengan cepat tandas, berpindah tempat dari piring ke perut saya. Ditambah semangkuk nasi panas, sop daging buntut, dan ocha hangat rasanya pas menghangatkan perut dan mengembalikan tenaga saya yang lemas berjalan kaki menyusuri Sendai-Izumi Premium Outlets satu jam sebelumnya.
Sejarah Lidah Sapi Khas Sendai Sejak Perang Dunia II
Dilansir dari Ana, Gyutan-yaki yang berarti lidah sapi panggang merepresentasikan makanan lokal dari Sendai, Jepang. Popularitas lidah sapi panggang ini meningkat pesat setelah Perang Dunia II dan menyebar ke seluruh Jepang. Produksi daging sapi wagyu yang berasal dari pengembangbiakan sapi lokal Jepang berkualitas tinggi, menghasilkan cita rasa masakan yang benar-benar lezat dan tak mudah dilupakan.
"Restoran ini terkenal di Sendai. Kalau mencari daging dan lidah sapi, ya ke sini," kata Michiko Sasayama, local guide yang menyertai perjalanan saya mendatangi destinasi wisata di Kanto dan Tohuku, Jepang pada 7-13 November 2023.
Restoran Tanya Zenjirou, Sendai, Jepang, yang menyajikan Gyutan-yaki. Foto: TEMPO| Istiqomatul Hayati.
Menurut Michiko-san, Tanya Zenjirou hanya menyajikan daging yang paling cocok untuk dipanggang. Untuk menu Gyutan-yaki, hanya menggunakan bagian tengah lidah sehingga rasanya benar-benar empuk dan juicy. Proses pemanggangannya dilakukan di atas arang dengan metode tradisional.
Untuk melengkapi sajian Gyutan-yaki, dalam satu set makanan ini dilengkapi sop buntut yang menghangatkan perut. Tak banyak bumbu yang diberikan, hanya mengandalkan garam, bawang, dan minyak dari daging itu sendiri, tapi rasanya sungguh ngeblend dengan sajian gyutan-yaki.
Harga dan Jam Buka Restoran
Tapi tentu, demi merasakan seporsi gyutan-yaki lengkap dengan sop buntut, nasi, dan acar ini, Anda harus merogoh uang sebesar 2.500 Yen atau sekitar Rp 257 ribu. Meski mahal, sebanding dengan rasa dan kepuasan yang ditinggalkan di restoran itu.
Restoran Tanya Zenjirou buka mulai pukul 11 siang dan berakhir jam 23 saat hari kerja. Ketika akhir pekan dan hari libur, restoran akan tutup satu jam lebih cepat. Di antara jam buka, restoran akan ditutup dari pukul 15.30 hingga 17 untuk persiapan penyajian tahap kedua. Restoran ini hanya tutup saat akhir tahun dan awal tahun baru.
Pilihan Editor: Mengunjungi Sendai, Kota dengan Sejarah Samurai di Jepang