Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ringkasan Berita
Menemui sejumlah pemimpin lembaga, Gibran Rakabuming Raka jarang memberikan solusi.
Lapor Wapres dan Bansos Wapres Gibran ditengarai muncul tanpa izin Presiden Prabowo.
Gibran diduga tak mendapat tugas khusus dari Presiden Prabowo.
HARAPAN besar dibawa Sinda Sutadisastra saat menemui Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa, 4 Maret 2025. Ketua panitia Kongres Perempuan Pejuang itu datang untuk mengundang Gibran menghadiri acara yang diadakan pada Jumat-Sabtu, 25-26 April 2025. Ia berharap mendapat arahan dari Gibran.
Menurut Sinda, dalam pertemuan selama hampir satu jam itu Gibran tak memberi arahan apa pun. Ia juga tak menyanggupi undangan datang ke acara yang digelar di sebuah hotel di Jakarta Pusat itu. “Mas Gibran bilang jangan ke dia, karena itu semua kebijakan Presiden Prabowo Subianto,” kata Sinda saat ditemui Tempo di kawasan Jakarta Selatan, Jumat, 2 Mei 2025.
Meski pulang dari Istana Wakil Presiden dengan tangan hampa, Sinda tak kecewa. Bersama enam koleganya, ia kemudian berfoto sebelum berpamitan kepada Gibran.
Perempuan Pejuang merupakan wadah ratusan organisasi yang menyuarakan kemajuan peran perempuan. Kebanyakan anggotanya mendukung Prabowo-Gibran dalam pemilihan presiden atau pilpres 2024. Sinda sudah berusaha menghubungi Istana Presiden untuk bertemu dengan Prabowo. Namun Istana tak memberi jawaban.
Seto Mulyadi, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI), juga menyambangi kantor Gibran pada Rabu, 23 April 2025. Ia dan timnya datang untuk menyampaikan hasil Kongres Anak Indonesia Ke-16 dan berdiskusi soal isu strategis, seperti pelindungan anak dari asap rokok. Seto berharap pemerintah bisa membuat regulasi pelindungan anak yang lebih komprehensif.
Namun Gibran yang saat itu didampingi Wakil Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Veronica Tan hanya bisa menampung masukan tersebut. Tak ada janji atau solusi apa pun. “Mas Wapres lebih mengapresiasi kerja-kerja LPAI dan meminta kami meneruskan perjuangan,” ujar Seto kepada Tempo lewat sambungan telepon, Kamis, 1 Mei 2025.
Ketua Umum Barisan Relawan Jokowi Presiden atau BaraJP, Utje Gustaaf Patty, menyebut Gibran sengaja tak banyak bicara di depan publik. Ia menilai Gibran tak ingin melangkahi Prabowo sebagai presiden. “Mas Gibran sangat membatasi perannya supaya enggak ada kesan matahari kembar,” tutur Utje saat ditemui Tempo di Jakarta Selatan, Jumat, 2 Mei 2025.
Utje mengaku diundang Gibran bertemu di Istana Wakil Presiden, Jakarta Pusat, pada Jumat, 28 Februari 2025, untuk diskusi ringan. Dalam pertemuan itu, Gibran menyebutkan komitmennya mendukung Prabowo untuk menjabat selama dua periode.
Sekitar enam bulan menjadi wakil presiden, Gibran tak membuat banyak gebrakan. Awal menjabat, ia meluncurkan program “Lapor Mas Wapres” dan membagikan “Bantuan Wapres Gibran”. Dua pejabat pemerintah dan narasumber yang dekat dengan Gibran mengatakan kedua program ini dirancang dan dijalankan Gibran tanpa setahu Prabowo.
Juru bicara Kantor Komunikasi Kepresidenan, Prita Laura, membantah jika Lapor Mas Wapres disebut tak diketahui Prabowo. Menurut dia, program itu berasal dari pemerintahan Prabowo. Menteri Koordinator Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar tak tahu sumber pendanaan bantuan sosial Gibran. “Biasanya kan sesuai dengan anggaran lembaganya,” katanya pada 30 November 2024.
Kini dua program andalan Gibran itu ditengarai mandek. Di situs resmi Wakil Presiden, berita Lapor Mas Wapres terakhir kali muncul pada 29 April 2025. Unggahan sebelumnya dibuat pada 17 Desember 2024. Sedangkan Bantuan Wapres Gibran tak terdengar lagi gaungnya sejak awal Desember 2024.
Merujuk pada situs resmi wakil presiden, ada lima tugas yang seharusnya diemban Gibran. Antara lain, membantu presiden menjalankan pemerintahan dan mengambil keputusan penting; menggantikan presiden jika berhalangan tetap atau sementara; dan menjalankan tugas dari presiden seperti memimpin rapat atau pertemuan pemerintahan.
Gibran menjadi pelaksana tugas presiden ketika Prabowo berkunjung ke luar negeri selama 16 hari pada November 2024. Ia beberapa kali memimpin rapat terbatas dengan sejumlah menteri di luar Istana Kepresidenan dan menggantikan Prabowo memimpin upacara Hari Pahlawan.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Di edisi cetak, artikel ini terbit di bawah judul "Matahari Nihil di Istana Wakil".