Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Gaya Hidup

Situs Ini Sajikan Gabungan Karya Desainer Muda Indonesia

Lima belas desainer produk bergabung dalam situs Designdonesia yang diluncurkan awal bulan ini.

28 Juli 2015 | 14.24 WIB

Karya Orangutan with Wood Bowl, seri Endangered Species. Designdonesia.com
Perbesar
Karya Orangutan with Wood Bowl, seri Endangered Species. Designdonesia.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta – Orang utan berbulu hitam itu duduk manis di atas lemari di di Bravacasa di Hotel Ritz-Carlton, Jakarta, awal bulan ini. Dia memangku mangkuk emas. Primata dengan nama latin Pongo tersebut menjadi inspirasi hiasan dekoratif yang dirancang beramai-ramai oleh 15 desainer produk Indonesia yang tergabung dalam Designdonesia.

Anggotanya adalah desainer muda kenamaan, seperti Alvin Tjitrowirjo, Francis Surjaseputra, Karsa, dan Agam Riadi. Mereka juga meluncurkan situs dengan nama yang sama pada pameran Bravacasa. 

Bukan apa-apa. Persaingan melawan barang impor sangat berat, sehingga mereka harus bekerja sama untuk mempermudah akses ke publik. Membuat situs menjadi satu jalan. Mereka tidak hanya menyasar konsumen Indonesia. “Kami ingin agar desain Indonesia juga bisa dilihat pembeli mancanegara,” kata Vivi Yip, seorang desainer Designdonesia, seperti ditulis Koran Tempo, Selasa, 28 Juli 2015.

Hasil pemikiran bersama itu adalah sederet produk yang unik, seperti orang utan dari resin tadi. Tingginya setengah meter dan berat 5 kilogram. Vivi menjelaskan bahwa 2 persen dari penjualan patung ini bakal didonasikan untuk Centre for Orangutan Protection. Untuk ikut beramal demi orang utan, Anda perlu merogoh kocek sebesar Rp 8,5 juta. "Berikutnya akan ada badak dan komodo," ujar Vivi.

Selain orang utan, Dedo, akronim Designdonesia, berkolaborasi dengan Hendra “Hehe” Harsono untuk membuat lemari kabinet. Hehe merupakan seniman kontemporer Indonesia yang karyanya banyak diburu. Ciptaannya pernah dipamerkan dalam L'Espace Culturel Louis Vuitton di Hong Kong dan Singapura. 
 
Pada kabinet itu, Hehe melukis karakter-karakter khasnya yang mirip seperti komik. Hasilnya adalah kabinet antik yang mirip lemari dari zaman barok. Bedanya, ada sentuhan Hendra yang unik dan sedikit "gelap" di sana. Nuansa kelam itu muncul dari karakter tengkorak yang muncul pada salah satu bagian kabinet dua pintu berwarna putih itu. Produk seharga Rp 8,4 juta ini hanya diproduksi terbatas.

Desainer lain, Joshua Simandjuntak, lewat label Karsa, juga meluncurkan produk baru. Salah satunya adalah meja kopi Swara. Ini bukan meja biasa. “Punya musik enggak di handphone?” tanya Joshua kepada Tempo. Dengan sedikit menekan tombol, musik mengalun. Meja tersebut diselipi loudspeaker yang terhubung via Bluetooth pada gawai kita.

SUBKHAN HAKIM

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mohammad Reza Maulana

Mohammad Reza Maulana

Bergabung dengan Tempo sejak 2005 setelah lulus dari Hubungan Internasional FISIP UI. Saat ini memimpin desk Urban di Koran Tempo. Salah satu tulisan editorialnya di Koran Tempo meraih PWI Jaya Award 2019. Menikmati PlayStation di waktu senggang.

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus