Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Kondom tidak lagi menjadi alat pengaman dalam aktivitas seksual. Masyarakat di Kuba mulai menggunakannya untuk memancing, memfermentasi anggur, memperbaiki tusukan atau mengikat rambut.
Baca juga: Bolehkah Kondom Dicuci dan Digunakan Kembali?
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Kondom lateks telah menjadi alat multiguna mutakhir akibat barang-barang pokok telah memaksa penduduk setempat mencari alternatif lain untuk kebutuhan hariannya.
Sejak diterapkan sanksi perdagangan oleh Amerika Serikat dan tidak berjalannya gaya pemerintahan Soviet sejak satu dekade terakhir, ekonomi Kuba hanya terpusat di gang-gang toko menjual barang impor dari pasar gelap dengan harga tinggi. Namun kondom, baik yang diproduksi di dalam negeri maupun diimpor dari Asia, adalah pasokan yang relatif melimpah.
Hal ini juga disebabkan fokus negara itu pada kesehatan seksual. Subsidi pemerintah membuat harga kondom menjadi lebih murah. Satu kotak berisi tiga kondom hanya satu peso Kuba atau sekitar US$4 sen. Barang ini dinilai kuat dan elastis. Alhasil, kondom digunakan untuk berbagai aplikasi industri, serta rekreasi di luar kontrasepsi dan perlindungan terhadap infeksi penyakit menular seksual.Penata rambut Sandra Hernandez (kanan) menunjukkan kondom yang digunakan untuk mengikat rambut pelanggannya di sebuah salon di Havana, Kuba, 16 Mei 2018. Di Kuba, harga kondom satu kotak berisi tiga hanya 1 peso atau sekitar Rp 500. REUTERS/Alexandre Meneghini
“Kami tidak dapat mengizinkan klien untuk meninggalkan kemarahan, karena kami tidak dapat melakukan sesuatu akibat kekurangan bahan produksi. Makanya, kami mencari alternatif,” kata Sandra Hernandez, seorang penata rambut di Havana, yang menggunakan kondom sebagai hairbands, sejenis ikat rambut atau bandana.
Selama ini di konser dan pesta ulang tahun anak-anak, kondom diledakkan menjadi balon besar dengan rona keputihan melayang di udara. Sementara, di sepanjang pantai, pelampung yang terbuat dari beberapa karet dari kondom diikat membawa kail-kail pancing.Dua orang pria menggunakan kondom yang telah ditiup untuk sebagai pelampung memancing di Havana, Kuba, 3 Mei 2018. Di Kuba, kondom digunakan sebagai hiasan pada acara ulang tahun. REUTERS/Alexandre Meneghini
“Tujuannya adalah untuk menangkap ikan yang lebih besar,” kata Angel Luis Nunez, seorang nelayan di jalan raya Malecon tepi laut ibu kota.
Penggunaan yang paling aneh terhadap kondom dilakukan oleh Orestes Estevez. Di pabrik anggurnya di Havana, dia menutup botol-botol anggur dengan kondom.
Karet itu mengembang saat anggurnya mengalami fermentasi serta melepaskan gas. Ketika fermentasi selesai, usai pula proses pembuatan anggurnya. Estevez lalu menjual anggur di garasinya.Orestes Estevez mengecek kondom yang digunakan sebagai penutup botol anggur di pabrik pembuatan anggur di Havana, Kuba, 16 Mei 2018. Di Kuba, kondom lateks digunakan untuk memancing, memfermentasi anggur, dan mengikat rambut, yang kini menjadikannya alat yang multiguna. REUTERS/Alexandre Meneghini
"Ini [penggunaan kondom] benar-benar meningkatkan persentase alkohol dan meningkatkan proses fermentasi, serta klarifikasi," kata pembuat anggur rumahan tersebut.
Baca: Temuan Baru dari Amerika: Pil KB Pria untuk Pengganti Kondom
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini