Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
TEMPO.CO, Jakarta - Telur asin adalah salah satu olahan makanan yang banyak digemari oleh masyarakat Indonesia dari semua kalangan. Mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang dewasa. Sebagaimana yang kita ketahui, proses pembuatan telur asin tidaklah mudah, diperlukan waktu berhari-hari dan teknik tertentu agar dapat menghasilkan telur asin yang baik dan berkualitas.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Biasanya telur yang kerap digunakan adalah telur bebek, karena dinilai lebih maksimal dalam menyerap garam. Namun dewasa ini banyak juga yang berkreasi membuat telur asin dari telur ayam.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Ada dua teknik pembuatan telur asin yang biasa digunakan, yaitu teknik kering dan basah. Media yang digunakan pun sekarang ini sudah semakin beragam. Ada yang memakai batu bata, tanah liat, abu gosok bahkan tanah disawah.
Dahulu biasanya telur asin hanya dijumpai di warung-warung tegal atau dikenal dengan Warteg. Tapi sekarang telur asin sudah merambah menjadi bisnis yang popular dan mudah dijupai dimana saja.
Secara global banyak penelitian menyebutkan bahwa telur asin berasal dari Negara Tirai Bambu China. Dahulu, telur asin sudah menjadi makanan tradisional setempat pada masa kekaisaran Tiongkok kuno.
Sementara di Indonesia sendiri, daerah yang terkenal dengan penghasil telur asin adalah Kabupaten Brebes di Jawa Tengah, bahkan sudah menjadi oleh-oleh khas daerah tersebut bagi para pelancong.
Telur asin sendiri mengandung nutrisi yang beragam, seperti lemak, protein, zat besi, kalsium vitamin A dan karbohidrat. Menurut data dari Fatsecret South Africa, dalam satu telur asin terdapat kalori sebanyak 114 kkal, lemak 7.49 g, karbohidrat 3.66 g dan protein sebanyak 7.53 g.
Kemudian kolesterol sebesar 460 mg, sodium 1310 mg, kalium 115 mg dan nol serat. Jika dipersenkan satu butir telur asin megandung sebanyak 60 persen lemak, 13 persen karbohidrat dan 27 persen protein.
Sementara, dilansir dari Nutrientoptimiser yang didasarkan pada penelitian Harvard dan analisis data, jika kita membekukan telur asin maka skor kualitas karbohidratnya adalah 1 g yang membuatnya menjadi makanan berkarbohidrat berkualitas rendah.
Kemudian telur asin beku memiliki sumber protein yang lengkap. Kelengkapan suatu protein dikatakan lengkap jika, secara proporsional dengan keseluruhan kandungan asam aminonya, protein tersebut memiliki cukup asam amino esensial.
Lalu dari segi rasio energi protein, dalam telur asin beku adalah 3,2 g yang membuatnya menjadi makanan dengan energi protein sedang. Nah ini cocok buat kamu yang lagi dalam proses diet.
Selanjutnya dari segi kepadatan energi telur asin beku adalah 1,4 g yang membuatnya menjadi makanan dengan kepadatan energi rendah. Hal ini dapat menjadi strategi yang efektif untuk pencegahan dan pengobatan obesitas tanpa berfokus pada asupan kalori.
Untuk skor kepadatan nutrisi telur asin beku adalah 33/100, ini menunjukkan angka yang baik. Skor Kepadatan Nutrisi memberi tahu kita berapa banyak mineral penting, vitamin, asam amino, dan asam lemak yang didapatkan per kalori. Hal ini membantu kita mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan tanpa mengonsumsi energi berlebih.
Telur asin atau salted egg memang merupakan olahan makanan yang sangat lezat. Tapi mengonsumsinya secara berlebihan juga tidak dianjurkan. Karena akan memicu meningkatnya kadar kolesterol dalam darah.
Telur asin mengandung tingkat salinitas yang lebih tinggi karena mengandung lebih banyak garam. Satu telur bebek asin mengandung sekitar 260 mg kolesterol, sedangkan 100 gram kuning telur asin mengandung 955 mg kolesterol. Nah oleh sebab itu, konsumsilah telur asin secukupnya saja.
FATSECRET | NUTRIENT OPTIMISER | TALENTA USU
Pilihan editor: 2 Resep Makanan dengan Bumbu Salted Egg
