Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TEMPO.CO, Jakarta - Fenomena hujan yang sering terjadi belakangan ini tidak menghalangi sebagian orang untuk mengabadikannya lewat foto. Bahkan, hujan juga dapat memberikan seni estetik tersendiri dalam fotografi.
Rain Photography
Baca : Kiat Menghasilkan Uang buat yang hobi fotografi
Fotografi hujan sangat artistik dan dramatis. Tak sedikit fotografer yang mengabil genre ini. Pelajari fitur utama fotografi hujan dan ubah hujan yang indah menjadi subjek favorit Anda.
Menurut laman skylum.com, fotografi hujan sangat menuntut keahlian khusus. Maka tak heran jika tidak sedikit fotografer lebih suka menunggu cuaca cerah. Memotret subjek hujan dan basah menantang fotografer untuk menggunakan perlengkapan dan pengaturan khusus, membuat komposisi dalam kondisi sulit, dan menyampaikan pesan puitis. Lain halnya dengan fotografi matahari terbenam, fotografi hujan bekerja dengan cahaya redup, langit kelabu, warna tak jenuh, dan banyak air.
Terlepas dari semua itu, rain photography adalah bagian dari portofolio semua fotografer hebat terlepas dari gaya mereka. Ada alasan bagus untuk ini. Hujan itu misterius, murung, dan dramatis. Ini mengubah lanskap dan orang-orang. Hujan selalu berbeda dan sempurna untuk pendekatan artistik, sehingga dapat dengan mudah mengubah subjek yang membosankan menjadi sesuatu yang menakjubkan.
Tips Foto Saat Hujan
Baca : Begini Kiat Agar Fotografi Wisata Bisa Bercerita
Fotografi hujan memang sebuah seni. Anda membutuhkan pengetahuan yang kuat tentang fotografi, kamera profesional dengan kinerja tinggi dalam kondisi cahaya redup, dan banyak kesabaran. Mengutip dari canva.com, berikut sejumlah tips dan trik dalam memotret dikala hujan:
- Menggunakan Payung Golf
Payung golf cukup besar untuk menjaga Anda dan perlengkapan Anda tetap kering, termasuk lensa telefoto yang lebih besar. Payung golf ini cenderung dibuat lebih baik untuk menahan angin.
Namun dalam penggunaannya, ada juga risiko bahwa embusan angin besar dapat membawa tripod dan perlengkapan berharga Anda ke tanah.
Anda dapat memegang payung dengan satu tangan sambil tetap mengoperasikan kamera saya dengan tangan yang lain. Selain itu, terkadang anda juga dapat mencari partner dalam pemotretan yang berfungsi sebagai asisten pemegang payung.
- Image Stabilization
Untuk situasi di mana saya bekerja cepat, memegang kamera dengan tangan adalah pilihan yang bagus. Dengan prevalensi stabilisasi gambar optik yang terpasang pada banyak lensa, serta stabilisasi sensor gambar pada sebagian besar kamera tanpa cermin, berpegangan tangan jauh lebih efektif daripada sebelumnya sebelum teknologi ini dan dapat menghasilkan gambar yang sangat tajam.
Selain itu, kamera modern menghasilkan kualitas gambar yang cukup baik dalam rentang ISO 400-1600 dengan noise lebih sedikit dibandingkan dengan kamera digital lama, sehingga menaikkan ISO untuk mengaktifkan kecepatan rana yang dapat dipegang dengan tangan lebih cepat saat diperlukan berfungsi dengan baik. Dan dalam hujan, itu bisa dibutuhkan cukup sering.
- Mencari Pantulan Air
Setelah awan hujan hilang dan jalanan licin dengan genangan air, Anda bisa bermain-main dengan pantulan yang tertinggal di tanah. Pembuat film dan fotografer sering menciptakan kembali efek ini dengan menyiramkan air ke tanah untuk menangkap pantulan yang mencolok. Manfaatkan karunia alam dan keluarlah di sela-sela hujan.
Anda bisa mendapatkan tampilan Blade Runner yang futuristik dengan menjelajahi jalanan kota yang basah di malam hari, atau berkreasi dengan menyusun bidikan subjek terhadap pantulannya. Kemungkinannya tidak terbatas.
- Lampu Latar Hujan
Teknik mudah untuk membuat tetesan hujan muncul dalam bidikan adalah dengan menambahkan beberapa pencahayaan belakang. Kecuali jika benar-benar hujan, akan sulit untuk melihat tetesan air hujan yang terlihat dalam gambar.
Anda dapat menciptakan back lighting atau pencahayaan belakang anda sendiri dengan mengatur lampu kilat kamera di belakang subjek seperti fotografer pernikahan. Atau sekadar menemukan tiang lampu untuk menerangi tetesan hujan
- Transformasi Adegan
Terkadang Anda tidak perlu menangkap hujan itu sendiri, namun cukup dengan menemukan petunjuk yang memperlihatkan bahwa itu hujan. Cara yang baik untuk memotret pemandangan jalanan saat hujan adalah dengan menangkap payung, jas hujan, genangan air, dan pantulan tetesan air hujan di tanah.
Contohnya seperti mengambil gambar persimpangan jalan sehari-hari yang normal akan menceritakan kisah yang sama sekali berbeda setelah foto dipenuhi dengan payung.
- Perhatikan Pelangi
Jika matahari mulai muncul saat udara masih lembab, Anda mungkin bisa melihat pelangi. Pelangi terbentuk ketika cahaya dibiaskan dan disebarkan melalui tetesan air di udara, menciptakan busur warna-warni yang redup.
Selain itu, jika hujan turun dan matahari terbit, bersiaplah terhadap kemungkinan munculnya pelangi.
- Badai Kontras Tinggi
Jika mendapati adanya badai petir yang mendekat, pergilah ke tempat yang aman terlebih dahulu, dan tangkap badai tersebut hanya setelah badai itu melewati Anda.
Untuk melakukan ini, Anda cukup keluarkan tripod dan atur aperture kamera antara f8 dan f14 sehingga seluruh pemandangan menjadi fokus. Untuk menangkap kilat dalam gambar, atur waktu pencahayaan yang lebih lama antara lima hingga 10 detik. Lebih lama dan badai yang bergerak cepat akan mulai menjadi lembut dan kabur.
Baik Anda berniat menjadi pemburu badai atau sekadar fotografer profesional yang berkomitmen pada suatu proyek, apa pun kondisi cuacanya, memahami cara memaksimalkan kamera di tengah hujan pasti akan membantu meningkatkan keterampilan fotografi Anda ke tingkat berikutnya.
DANAR TRIVASYA FIKRI
Baca : Edit Foto Dulu Sebelum Dibagikan, Ini 7 Aplikasi yang Bisa Digunakan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selalu update info terkini. Simak breaking news dan berita pilihan dari Tempo.co di kanal Telegram “http://tempo.co/”. Klik https://t.me/tempodotcoupdate untuk bergabung. Anda perlu meng-install aplikasi Telegram terlebih dahulu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini