Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Gaya Hidup

Tips Kesehatan

2 Januari 2006 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Si Pelacak Penyempitan Saraf

Inilah kabar baik bagi penderita spinal stenosis alias penyempitan saraf pada sumsum tulang belakang. Selama ini penyakit mereka selalu dideteksi dengan magnetic resonance imaging (MRI). Ternyata, sekarang ada cara yang lebih mudah dan akurat, yakni menggunakan electromyogram (EMG).

Studi tentang teknologi terbaru itu dilakukan oleh para ahli dari University of Michigan Health System, Amerika Serikat. Mereka melakukan tes EMG terhadap 150 pasien penyakit tulang belakang. Hasilnya, alat ini dapat mengurangi kesalahan diagnosis. Dibandingkan dengan menggunakan MRI, hasil diagnosisnya jauh lebih akurat. Pasien pun dapat menghindari operasi tulang belakang yang tidak diperlukan.

Spinal stenosis muncul akibat tekanan urat saraf tulang belakang dan otot-otot saraf. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini dapat mengakibatkan kelumpuhan. Dengan pemeriksaan EMG, spinal stenosis bisa dideteksi lebih awal untuk menentukan pengobatan lebih lanjut tanpa harus operasi.

Dr Andrew Haig, yang memimpin penelitian, menyatakan tes EMG membantu mengetahui apakah suatu gangguan bersifat neurogenik atau tidak. Soalnya, sejumlah penyakit juga mempunyai gejala yang sama. ”Alat ini jelas membantu dokter untuk menghindari prosedur yang tak perlu,” kata Haig.

Jambu Biji Lolos Uji

Pengujian khasiat daun jambu biji untuk mengobati demam berdarah dengue maju satu langkah. Pekan lalu, hasil uji klinis tanaman bernama latin Psidium guajava L ini dipaparkan di kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM), Jakarta. Pengujian dilakukan terhadap 44 pasien anak yang dirawat di bangsal penyakit tropis dan infeksi Laboratorium Ilmu Kesehatan Anak Rumah Sakit Sutomo, Surabaya.

Menurut Profesor Dr Soegeng Soegijanto, seorang anggota tim peneliti, hasil uji klinis awal menunjukkan ekstrak daun jambu biji dalam bentuk sirup dapat mempercepat pencapaian jumlah trombosit lebih dari 100 ribu per desiliter. Untuk mencapai jumlah trombosit ini hanya diperlukan 13,6 jam. Manfaat ini dirasakan betul oleh pasien demam berdarah dengue non-syok. Sebagai pembanding, kelompok yang tidak mengkonsumsi sirup memerlukan waktu yang lebih lama, mencapai 33,6 jam, untuk meningkatkan trombosit dalam jumlah yang sama.

Hasil pengujian itu jelas melegakan. Jika peningkatan jumlah trombosit bisa dipacu, gejala trombositopenia alias kekurangan trombosit, yang bisa membahayakan nyawa pasien, bisa dicegah. ”Dalam pemberian ekstrak daun jambu biji juga tak ditemukan efek samping yang berarti,” kata Soegeng.

Untuk pengujian lebih lanjut, uji klinis multisenter dengan jumlah pasien yang lebih besar akan dilakukan mulai tahun depan. Kepala Badan POM, Sampurno, menyebut rumah sakit yang bakal dilibatkan adalah Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (Jakarta), RS Hasan Sadikin (Bandung), RS Sardjito (Yogyakarta), dan RS Sutomo (Surabaya).

Mencegah Berkurangnya Penglihatan

BILA Anda ingin memiliki penglihatan yang baik sampai tua, konsumsilah makanan yang kaya vitamin. Sejumlah peneliti dari Belanda menyimpulkan, antioksidan dari vitamin C dan E, beta-carotene, dan zinc (mineral seng) bisa mencegah kemunduran kemampuan penglihatan.

Berkurangnya daya lihat disebabkan kemunduran makular atau titik kuning retina. Penderita sering tidak bisa membaca, mengenali wajah orang, dan mengemudi. Kondisi ini terjadi pada satu dari 10 orang dewasa berusia di atas 80 tahun.

Penelitian dilakukan terhadap lebih dari 4.000 orang tua di Rotterdam, Belanda, yang sebagian menderita kemunduran kemampuan penglihatan. Hasilnya, orang yang mengkonsumsi makanan dengan kadar vitamin C dan E, beta-carotene, dan zinc yang tinggi memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit itu. Hasil penelitian yang dilakukan selama delapan tahun ini dimuat dalam jurnal American Medical Association beberapa waktu lalu.

Makanan yang kaya vitamin E antara lain nasi, minyak sayur, telur, dan kacang. Konsentrasi zinc yang tinggi bisa ditemukan pada daging, ayam, susu, dan ikan. Wortel, sayur hijau, dan bayam amat kaya akan beta-carotene. Sedangkan vitamin C ditemukan pada buah jeruk, kubis, dan kentang.

(Reuters, Healthday)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus