Scroll ke bawah untuk membaca berita

Logo
Kesehatan

Tujuan dan Risiko Program Bayi Tabung

Berikut tujuan dan risiko bagi pasangan yang ingin menjalankan prosedur bayi tabung.

14 Mei 2025 | 17.21 WIB

Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)
Perbesar
Ilustrasi ibu hamil minum cukup air. (dok. Aqua)

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

TEMPO.CO, Jakarta - Bayi tabung atau yang disebut in vitro fertilization (IVF) dalam dunia medis merupakan jenis perawatan kesuburan.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo

Dilansir dari WebMD, bayi tabung dilakukan dengan mengambil sel telur dari ovarium untuk dibuahi dengan sperma di luar rahim agar menghasilkan embrio. Embrio tersebut nantinya akan ditanamkan ke dalam rahim sang ibu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Bayi tabung merupakan perawatan yang dapat diambil bila pasangan menikah belum hamil setelah mencoba selama minimal 6-12 bulan bila berusia di atas 35 tahun. Bayi tabung juga dapat menjadi pilihan bagi orang yang ingin menjalani perawatan medis yang memengaruhi kesuburan maupun ingin mencoba menghindari mewariskan kondisi generik kepada anak-anak mereka.

Tujuan Bayi Tabung

Seiring dengan berjalannya waktu, perempuan dapat mengalami penurunan kondisi kesuburan secara alami berupa menurunnya jumlah maupun kualitas sel telur. Dokter menggunakan istilah “usia ibu lanjut” untuk menggambarkan kondisi ibu yang melahirkan pada usia 35 tahun.

Bayi tabung pada dasarnya tidak membuat seorang perempuan dapat menghasilkan lebih banyak sel telur, namun untuk mengambil sel telur sebanyak mungkin agar meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.

Pasangan yang memutuskan untuk melakukan bayi tabung juga didorong oleh adanya kelainan genetik pada keluarga yang berpotensi dapat diturunkan kepada anak. Proses bayi tabung dapat mencegah penularan penyakit bawaan tersebut kepada anak nantinya. Proses untuk menyaring embrio yang dibuat selama prosedur bayi tabung disebut sebagai preimplantation genetic testing (PGT).

PGT dapat menemukan mutasi gen yang menyebabkan penyakit bawaan, antara lain anemia anemia sel sabit, fibrosis kistik, distrofi otot, penyakit Huntington, sindrom Fragile-X, dan penyakit Tay-Sachs.

Risiko Bayi Tabung

Dilansir dari Healthline, proses prosedur bayi tabung tidak terlepas dari komplikasi sebagai bentuk risiko. Salah satu risiko yang dapat dialami oleh perempuan adalah kehamilan ganda yang meningkatkan risiko berat badan lahir menjadi rendah maupun kelahiran prematur.

Selain itu, proses bayi tabung juga memiliki risiko mengalami keguguran besar karena kegagalan embrio untuk berkembang dalam rahim sang ibu.

Risiko lain adalah adanya kehamilan ektopik saat sel telur menempel di luar rahim. Bila sel telur menempel di luar rahim, maka proses kehamilan dapat berada dalam bahaya. Calon ibu juga dapat mengalami sindrom hiperstimulasi ovarium atau ovarian hyperstimulation syndrome (OHSS) yang memungkinkan munculnya kelebihan cairan di perut dan dada.

Istiqomatul Hayati dan Naomy A. Nugraheni berkontribusi dalam penulisan artikel ini

Pilihan editor: Luna Maya Ikut Bekukan Sel Telur Agar Bisa Tempuh Bayi Tabung, Apa Itu?

close

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Logo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus